KARAKTERISTIK FISIK-KIMIA BULU BABI Diadema setosum DARI BEBERAPA PERAIRAN PULAU AMBON

  • Johanna Tupan Jurusan Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura
  • Bernita br Silaban Jurusan Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura
Keywords: Diadema setosum, chemical composition, physical and characteristic, Ambon Island

Abstract

The existence of Diadema setosum found pretty much almost every Ambon Island waters but has not been used optimally. This study aims to determine the physical-chemical characteristics of some waters Diadema setosum Ambon Island. The study was conducted in June 2016 in the village of Poka Martafons coastal waters, beaches and beach Sopapei Suli Waai Waai village. The method used in this research is survey method, observation and sampling methods. The parameters observed in this study is the physical parameters of water chemistry, yield, morphometric, moisture, protein, fat, ash, carbohydrates from setosum Diadema urchins gonads. The data obtained are presented in the form of figures and tables. The results showed the diameter of the shell and the body weight of the Diadema setosum  urchins coastal waters Martafons ranged from 36.5 to 61.7 mm and 23.6 -100.8 g; Sopapei coast from 34.8 to 79.8 mm and 23.8 to 107 grams; Waai coast ranged from 33 to 64.5 mm and 13.9 to 91.1 g. The average weight of the Diadema setosum urchins from Ambon Island waters ranges from 30-50 grams with a diameter of 40-50 mm shell. The growth pattern of the urchins Diadema setosum third alometrik waters are negative. The percentage yield of gonadal smaller than the shell and innards. Gonadal yield of 1.5 to 5%, while the shell reaches more than 85%. The average color of the gonads diadema setosum of coastal waters Martafons,  sopapei and Waai  is yellow to pale yellow compact textured, gonad weight below 10%. The water content of the gonads (73.76 to 84.13)%, ash (0.20 to 2.12)%, fat (3.47 to 5.81)%, protein (5.40 to 17.69)%, carbohydrates (2.11 to 7.50)%. In general, the physical-chemical characteristics of the sea urchin better Sopapei coastal waters of the coast and beaches Martafons Waai.

 

ABSTRAK

Keberadaan Diadema setosum cukup banyak hampir dijumpai disetiap perairan Pulau Ambon namun belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik fisik-kimia Diadema setosum dari beberapa perairan Pulau Ambon. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2016 di perairan pantai Martafons Desa Poka, pantai Sopapei Desa Suli dan pantai Waai Desa Waai. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey, observasi dan metode sampling. Parameter yang diamati dalam penelitian ini yaitu parameter fisik kimia perairan, rendemen, morfometrik, kadar air, protein, lemak, abu, karbohidrat dari gonad bulu babi Diadema setosum. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk gambar dan tabel. Hasil penelitian menunjukkan diameter cangkang dan bobot tubuh bulu babi Diadema setosum dari perairan pantai Martafons berkisar antara 36,5-61,7 mm dan 23,6 -100,8 gr; pantai Sopapei 34,8-79,8 mm dan 23,8-107 gr; pantai Waai berkisar antara 33-64,5 mm dan 13,9-91,1 gr. Rata-rata bobot tubuh bulu babi Diadema setosum dari perairan Pulau Ambon berkisar 30-50 gr dengan diameter cangkang 40-50 mm. Pola pertumbuhan bulu babi Diadema setosum dari ketiga perairan bersifat alometrik negatif. Persentase rendemen gonad lebih kecil dari cangkang dan jeroan. Rendemen gonad 1,5-5%, sedangkan cangkang mencapai lebih dari 85%. Rata-rata warna gonad Diadema setosum dari perairan pantai Martafons, Sopapei dan Waai berwarna kuning sampai kuning pucat bertekstur kompak, berat gonad dibawah 10%. Kadar air gonad (73,76-84,13)%, abu (0,20-2,12)%, lemak (3,47-5,81)%, protein (5,40-17,69)%, karbohidrat (2,11-7,50)%. Secara umum karakteristik fisik-kimia bulu babi dari perairan pantai Sopapei lebih baik dari pantai Martafons dan pantai Waai.

Kata kunci: Diadema setosum,  komposisi kimia, karakteristik fisik, Pulau Ambon

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abubakar L, Wangi C, Uku J, Ndirangu S. 2012. Antimicrobial activity of various extracts of the sea urchin Tripneustes gratilla (Echinoidea). African Journal of Pharmacology and Therapeutics 1(1):19- 23.

Afifudin I.K, Suseno S.H, dan Jacoeb A.M. 2014. Profil asam lmak dan asam amino gonad bulu babi. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 17(1): 60-70.

Akerina F.O, Nurhayati T, Suwandy R. 2015. Isolasi dan karakterisasi senyawa antibakteri dari bulu babi. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 18 (1):61-73

AOAC Associaton of Official Analytical Chemist. 2005. Official Methods of Analysis of the Association of Official Analytical Chemist 18th Edition. Gaithersburg, USA: AOAC International.

Aprillia HA, Delianis P, Ervia Y. 2012. Uji toksisitas ekstrak kloroform cangkang dan duri landak laut (Diadema setosum) terhadap mortalitas Nauplius Artemia sp. Jurnal of Marine Research 1 (1):75-83.

Aslan LM. 2005. Bulu babi, Manfaat dan Pembudidayaannya. Kendari: UNHALO. 112 hlm.

Aziz A. 1993. Beberapa catatan tentang perikanan bulu babi. Pusat pengembangan oseanologi-LIPI Jakarta. Jurnal Oseana 18 (2). [online] http://www.oseanografi.lipi.go.id/ [20 January 2016]

Byrne M, Sewell MA, Prowse TAA. 2008. Nutritional ecology of sea urchin larvae: influence of endogenous and exogenous nutrition on echinopluteal growth and phenotypic plasticity in Tripneustes gratilla. Functional Ecology 22(4):643–648.

Chasanah E, Andamari R. 1997. Komposisi kimia, profil asam lemak dan asam amino gonad bulu babi Tripneustes gratilla dan Salmacis sp dan potensi pengembangannya. Di dalam Prosiding Seminar Kelautan LIPI-UNHAS ke 1. Balitbang Sumberdaya Laut, Puslitbang Oseanologi-LIPI. 269-274.

Kadir N.A. 2009. Studi kualitas gonad bulu babi Colobocentrotus atratus, Tripneustes gratilla, dan Heterocentrotus trigonarius di pantai pasir panjang Pulau Sempu Kab. Malang. Skripsi Jurusan Biologi-Fakultas MIPA Universitas Negeri Malang.

McAlister JS, Moran AL. 2012. Relationships among Egg Size, Composition, and Energy: a comparative study of geminate sea urchins. Journal of Pone 7(7):1-9

Purwaningsih S. 2012. Aktivitas antioksidan dan komposisi kimia keong matah merah (Cerithidea obtusa). Jurnal Ilmu Kelautan 17(1): 39–38.

Roslita L. 2000. Pengaruh garam dan gula dan lama fermentasi terhadap mutu pasta fermentasi gonad bulu babi Echinotrix calamaris. Skripsi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. [online] http://repository.ipb.ac.id/ [20 January 2016]

Siikavuopio SI, Christiansen JS, Dale T. 2006. Effects of Temperature and Season on Gonad Growth and Feed Intake in The Green Sea Urchin (Strongylocentrotus droebachiensis. Aquaculture 255: 389-394.

Silaban B. 2012. Profil asam lemak gonad bulu babi (Diadema setosum) dan karakteristik sensoris hasil olahannya. Jurnal Media Ilmiah MIPA 9 (1):1-6.

Silaban B dan Srimariana E. 2013. Kandungan nutrisi dan pemanfaatan gonad bulu babi (Echinotrixs calamaris) dalam pembuatan kue bluder. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 6 (2):108-118

Tjendanawangi, A. 2010. Kinerja perkembangan gonad bulu babi tripneustes gratilla yang diberi pakan buatan dengan kadar protein dan rasio energi protein berbeda serta hormon estradiol-17β. [Thesis]. Institut Pertanian Bogor. Hal 1-96

Toha AH. 2007. Keragaman genetik bulu babi (Echinoidea). Jurnal Biota 12 (2) [online] http://jurnal.uajy.ac.id/biota/2011/08/02/files/2011/08/2007-2-10.pdf [20 January 2016]

Ulfana. 2007. Bulu Babi. http://ulfana.multiply.com/journal/item/7/Bulu_Babi. [2 Maret 2016].

Unuma T, Yamamoto T, Akiyama T. 1999. Effect of Steroid on Gonadal Growth and Gametogenesis in the Juvenile Red Sea Urchin Pseudocentrotus depressus. Biol. Bull. 196: 199-204.

Vimono IB. 2007. Sekilas mengenai landak laut. Oseana. 32(3):37-46.

Walker CW, Unuma T, Lessera MP. 2007. Edible sea urchin: Biology and ecology. Florida, USA: Elsevier

Yusron E. 2009. Keanekaragaman jenis ekhinodermata di perairan teluk Kuta, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Makara Sains 12 (1) [online]. http://repository.ui.ac.id/[20 January 2016]

Published
2017-10-01
How to Cite
Tupan, J., & Silaban, B. (2017). KARAKTERISTIK FISIK-KIMIA BULU BABI Diadema setosum DARI BEBERAPA PERAIRAN PULAU AMBON. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 13(2), 71-78. Retrieved from https://ojs3.unpatti.ac.id/index.php/triton/article/view/786