DAMPAK AKTIVITAS MASYARAKAT TERHADAP EKOSISTEM TERUMBU KARANG DI PERAIRAN PESISIR DUSUN KATAPANG KABUPATEN SERAM BAGIAN BARAT
Abstract
Research was conducted in the coastal waters of Katapang Orchard on March to June 2015. The coral reef of Katapang Orchard coastal waters was in good condition category. Stony corals mining, utilization of coral reef resources using destructive methods and fishing gears, bameti, anchoring, garbage dismissal and resident waste, upland utilization with sedimentation are the community activities with the highest impact level on degradation of coral reef condition, species richness and stock of coral fishes, as well as benthic faunas of these coral reef ecosystem. Five management strategies were formulated to manage coral reef ecosystem in the coastal waters of Katapang Orchard.
ABSTRAK
Penelitian dilakukan pada bulan Maret hingga Juni 2015 di perairan pesisir Dusun Katapang. Kondisi terumbu karang di perairan pesisir Dusun Katapang berada dalam kategori baik. Penambangan terumbu karang, pemanfaatan sumberdaya terumbu karang dengan menggunakan metode dan alat tangkap yang merusak, bameti, penambangan, pembuangan akhir sampah dan limbah pemukiman, pemanfaatan lahan atas yang menghasilkan sedimentasi merupakan dampak tertinggi yang dapat mengakibatkan degradasi terumbu karang, kekayaan spesies dan stok ikan karang, begitu pula fauna bentik pada ekosistem terumbu karang. Terdapat lima strategi pengelolaan yang diformulasikan untuk mengelola ekosistem terumbu karang di perairan pesisir Dusun Katapang.
Kata Kunci : ekosistem, terumbu karang, kondisi karang, degradasi
Downloads
References
Alamendah. 2009. Berkenalan Dengan Terumbu Karang Indonesia. www.alamendah. wordpress.com/.../berkenalan- dengan-terumbu-karang-indonesia/. 23-mei-2013. 3.14 Wit.
Burke, L., E. Selig dan M. Spalding, 2002. Terumbu Karang Yang Terancam di Asia Tenggara. World Resources Institute : 39 hal.
Departemen Kelautan dan Perikanan, 2004. Pedoman Umum Pengelolaan Terumbu Karang. Coral Reef Rehabilitation and Management Program, Jakarta. 33 hal.
Dutton, I.M., D.G. Bengen and J.J. Tulungen, 2001. The Challenges of coral reef management in Indonesia, pp. 315-330. Di Dalam : E. Wolanski, Oceanographic Processes of Coral Reefs: Physical and Biological Link in the Great Barrier Reef. CRC Press LLC.
English, S., C. Wilkinson., and V. Baker. 1997. Survey Manual ForTropical Marine Resources. ASEAN-Australia Marine Science Project: Living Coastl Resources.
Hopley, D. and Suharsono, 2000. The status and management of coral reef in Eastern Indonesia. David and Lucile Packard Foundation, U.S.A. Australian Institute of Marine Science, Townsvile, Queensland, Australia.
Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 04 Tahun 2001, Tentang Kriteria Baku Kerusakan Terumbu Karang.
Lanaini, D.M., 2011. Strategi Pengelolaan Terumbu Karang di Dusun Olas, Kecamatan Sram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat. Skripsi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura.
Latif, W.W., 2012. Strategi Pengelolaan Terumbu Karang Pulau Hatala Negeri Assilulu, Kabupaten Maluku Tengah. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura.
Monk, A. K., Y. de Fretes dan G. Reksodiharjo-Lilley. 2000. Ekologi Nusa Tenggara dan Maluku. Prehallindo Jakarta. Hal: 143-147.
Nanariain, J.C., 2009. Kondisi Terumbu Karang Dan Permasalahannya di Perairan Pesisir Desa Rumahkay, Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura.
Rahim, Y., 2010. Aktivitas Pemanfaatan Sumberdaya Ikan Karang Konsumsi Yang Berdampak Pada Terumbu Karang Di Perairan Pesisir Dusun Olas, Kabupaten Seram Bagian Barat. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura.
Rangkuti, F., 2006. Analisis SWOT, Teknik Membedah Kasus Bisnis. Reorientasi Konsep Perencanaan Strategis Untuk Menghadapi Abad 21. Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Sahetapy, D. 2006. Status Komunitas Karang pada Terumbu Tepi Teluk Saumlaki, Maluku Tenggara Barat. ICHTHYOS : Jurnal Ilmu-Ilmu Perikanan dan Kelautan (Terakreditasi), Vol.5 No 2 : Hal. 81-88.
Sahetapy, D. dan R. Far-Far. 2008. Kondisi Terumbu Karang di Perairan Pesisir Pulau-Pulau Kecil Kecamatan Gorom, Kabupaten Seram Bagian Timur. Prosiding Konferensi Nasional (KONAS) VI Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut. Departemen Kelautandan Perikanan RI. Hal:474-485.
Sahetapy, D., 2010. Sebaran Spesies Karang Batu dan Kondisi Terumbu Karang di Perairan Pesisir Dan PPK Provinsi Maluku. Prosiding Konferensi Nasional (KONAS) VII Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut.
Sahetapy, D., 2011. Eksistensi Terumbu Karang di Perairan Pesisir Teluk Ambon. Jurnal TRITON.
Soemarwoto, O., 2005. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gajah Mada University Press, Yokyakarta.
Suharsono, 2002. Pengelolaan Terumbu Karang di Indonesia. Materi Presentase (tidak dipublikasikan).
Suharsono, 2008. Jenis-Jenis Karang Di Indonesia. Indonesian Institute of Science. LIPI Press, Anggota Ikapi, Jakarta.
Sukmara, A., A. Siahainenia dan C. Rotinsulu, 2001. Panduan Pemantauan Terumbu Karang Berbasis Masyarakat. Coastal resources Center, Proyek Pesisi, CRC/URI CRMP, NRM, Jakarta.
Sularso, A., 2009. Surveilance and Control of Marine Resources and Fisheries in Indonesia. Paper Presented in The Seminar on Intersifying Action to Minimize Illegal Fishing. Manado.
Supriharyono, 2000. Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang. Penerbit Djambatan. Jakarta, Indonesia.
Tuwo, A. H., 2011. Pengelolaan Ekowisata Pesisir dan Laut: Pendekatan Ekologi, Sosial-Ekonomi, Kelembagaan, dan Sarana Wilayah. Brilian International. Surabaya.