STUDI KERUANGAN DAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN EKOWISATA MANGROVE DI NEGERI AMAHAI, KABUPATEN MALUKU TENGAH

  • Yosep M Reyaan Program Studi Magister Manajemen Sumberdaya Kelautan dan Pulau-Pulau Kecil, Program Pascasarjana, Universitas Pattimura
  • James Abrahamsz Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Pattimura
  • Erawan Asikin Dinas Kelautan dan Perikanan, Provinsi Maluku
Keywords: Ecotourism, mangrove, suitability, carring capacity, institutionalization

Abstract

Ecotourism is a tourist activity that aims to conserve. In its implementation, institutions have a very important role for sustainable ecotourism management. This study aims to determine the forms of space utilization in mangrove ecotourism, analyze the suitability and carrying capacity of ecotourism areas, analyze the role of institutions in influencing the success of ecotourism management, and formulate a strategy for managing ecotourism in Negeri Amahai. The research was conducted in Negeri Amahai, Central Maluku Regency in January-May 2023. Mangrove data were collected by purposive sampling using transect lines. Analysis of land suitability and carrying capacity using established formulas. Management strategies using SWOT and TOWS with policy priorities further analyzed with AHP. The results showed, the tourist space in mangrove ecotourism is in the form of reception space, service space and tourist space. There are various forms of utilization in the space both supporting ecotourism activities such as educational facilities, trade, trash bins, sanitation and communication, and there are still activities that threaten such as mangrove logging and sand mining. The suitability of mangrove ecotourism at station I is categorized as “Very Suitable” with IKW 85%, while at station II as “Suitable” with IKW 64%. The carrying capacity of mangrove ecotourism area can accommodate 31 tourists/day. The role of institutions in the management of mangrove ecotourism is considered “Not Optimal” because it does not yet have institutions or rules that focus on management of mangrove ecotourism. There are 11 strategies and 5 priorities in managing mangrove ecotourism in Negeri Amahai.

 

ABSTRAK

Ekowisata merupakan suatu kegiatan wisata yang bertujuan untuk konservasi. Dalam pelaksanaanya, kelembagaan memiliki peran yang sangat penting untuk pengelolaan ekowisata berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk pemanfaatan ruang pada ekowisata mangrove, menganalisis kesesuaian dan daya dukung kawasan ekowisata, menganalisis peran kelembagaan dalam mempengaruhi keberhasilan pengelolaan ekowisata, dan memformulasikan strategi pengelolaan ekowisata Negeri Amahai. Penelitian dilakukan di Negeri Amahai, Kabupaten Maluku Tengah pada Januari-Mei 2023. Pengambilan data mangrove secara purposive sampling dengan menggunakan garis transek. Analisis kesesuaian lahan dan daya dukung menggunakan rumus yang ditetapkan. Strategi pengelolaan menggunakan SWOT dan TOWS dengan prioritas kebijakan dianalisis lebih lanjut dengan AHP. Hasil penelitian menunjukan bahwa ruang wisata pada ekowisata mangrove berupa ruang penerimaan, ruang pelayanan dan ruang wisata. Terdapat beragam bentuk pemanfaatan pada ruang tersebut baik yang mendukung kegiatan ekowisata seperti fasilitas edukasi, perdagangan, tempat sampah, sanitasi dan komunikasi, serta aktivitas yang mengancam seperti penebangan mangrove dan penambangan pasir. Kesesuaian ekowisata mangrove pada stasiun I dikategorikan “Sangat Sesuai” dengan IKW 85%, sedangkan pada stasiun II dikategorikan “Sesuai” dengan IKW 64%. Daya dukung kawasan ekowisata mangrove Negeri Amahai mampu menampung 31 wisatawan/hari. Peran kelembagaan dalam pengelolaan ekowisata mangrove Negeri Amahai dinilai “Belum Optimal” dikarenakan belum memiliki lembaga maupun aturan yang fokus pada pengelolaan ekowisata mangrove. Terdapat 11 strategi dan 5 prioritas dalam pengelolaan ekowisata mangrove Negeri Amahai.

Kata Kunci: Ekowisata, mangrove, kesesuaian, daya dukung, kelembagaan

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agussalim, A., & Hartoni, H. (2014). Potensi Kesesuaian Mangrove Sebagai Daerah Ekowisata di Pesisir. Maspari Journal, 6(2), 148–156.

Anwar, A. A., Hasyim, M., Nasruddin, N., & Sirih, S. (2024). Harmoni Ekowisata Mangrove: Memahami Tantangan dan Dinamika Pengelolaan Berkelanjutan di Kawasan Lantebung, Kota Makassar. Jurnal Destinasi Pariwisata, 12(1), 48–61.

Azhani, P., Thayib, M. H., & Alikodra, H. S. (2019). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Ekowisata Mangrove (Suatu Kajian di Kawasan Hutan Mangrove Wonorejo, Kecamatan Rungkut, Pantai Timur Surabaya). Jurnal Bumi Lestari, 19(1), 20–27. https://doi.org/10.24843/blje.2019.v19.i01.p03

Azizah, M. N. L., Wulandari, D., & Marianti, A. (2021). Tantangan Mewujudkan Ekowisata Sungai Berkelanjutan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Manusia dan Melindungi Keanekaragaman Hayati di Indonesia. Indonesian Journal of Conservation, 10(2), 72–77. https://doi.org/10.15294/ijc.v10i2.31072

Ely, A. J., Tuhumena, L., Sopaheluwakan, J., & Pattinaja, Y. (2021). Strategi Pengelolaan Ekosistem Hutan Mangrove di Negeri Amahai. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 17(1), 57–67. https://doi.org/10.30598/tritonvol17issue1page57-67

Ersan, A., Rahmawati, A., & Amrina, D. H. (2022). Analisis Sosial Ekonomi Masyarakat Terhadap Pemanfaatan Taman Lindung Hutan Mangrove di Desa Sidodadi Kec. Teluk Pandan Kab. Pesawaran Lampung. Entrepreneurship Bisnis Manajemen Akuntansi (E-BISMA), 3(2), 102–112. https://doi.org/10.37631/ebisma.v3i2.535

Fitriana, D. A., Yusiana, L. S., & Gunadi, I. G. A. (2018). Perencanaan Lansekap Ekowisata Pesisir di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan. Jurnal Arsitektur Lansekap, 4(1), 1–9. https://doi.org/10.24843/jal.2018.v04.i01.p01

Gobel, S. F. P., & Wunarlan, I. (2023). Konservasi Mangrove sebagai Upaya Mendukung Kawasan Ekowisata di Wilayah Pesisir. Jambura Journal of Urban and Regional Planning, 1(01), 41–46.

Khalil, M., Zulfikar, & Saifullah. (2016). Kelembagaan Pengelolaan Ekowisata Mangrove di Pantai Bali Kabupaten Batu Bara Provinsi Sumatera Utara. Acta Aquatica, 3(1), 26–32.

Lestari, Y., Gustomi, A., & Pratiwi, D. (2023). Kajian Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Wisata dalam Kategori (River Track) Berperahu di Sungai Upang Desa Tanah Bawah Kabupaten Bangka. Aquatic Science: Jurnal Ilmu Perairan, 5(1), 17–24.

Luviana, R., & Sulistyani, A. (2017). Penerapan Ekowisata Mangrove Berbasis Masyarakat di Desa Teluk Pambang Kecamatan Bantan. Jom FISIP, 4(2), 1–15.

Majid, I., Al Muhdar, M. H. I., Rohman, F., & Syamsuri, I. (2016). Konservasi Hutan Mangrove di Pesisir Pantai Kota Ternate Terintegrasi Dengan Kurikulum Sekolah. Jurnal Bioedukasi, 4(2), 488–496. https://doi.org/10.33387/bioedu.v4i2.162

Matahurilla, A. C. D., Khouw, A. S., & Abrahamsz, J. (2019). Strategi Pengembangan Minawisata Bahari Kategori Keramba Jaring Apung (Kja) Berbasis Kesesuaian dan Daya Dukung di Perairan Negeri Amahai Kabupaten Maluku Tengah. TRITON : Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 15(1), 14–20. https://doi.org/10.30598/tritonvol15issue1page14-20

Muhsimin, Nyoto Santoso, N., & Hariyadi. (2018). Status Keberlanjutan Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Wilayah Pesisir Desa Akuni Kecamatan Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan. Journal of Tropical Silviculture, 9(1), 44–52. https://doi.org/10.29244/j-siltrop.9.1.44-52

Nabila, A. P., & Furqan, M. H. (2023). Analisis Daya Dukung Fisik Kawasan Wisata Mata-Ie Hillside Desa Lambaro Keuh Kecamatan Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Pendidikan Geosfer, 8(1), 126–136. https://doi.org/10.24815/jpg.v8i1.1.32721

Nanulaitta, E. M., Tulalaessy, A. H., & Wakano, D. (2019). Analisis Kerapatan Mangrove Sebagai Salah Satu Indikator Ekowisata di Perairan Pantai Dusun Alariano Kecamatan Amahai Kabupaten Maluku Tengah. JHPPK, 3(2), 217–226. https://doi.org/10.30598/jhppk.

Nugraha, B., Banuwa, I. S., & Widagdo, S. (2015). Perencanaan Lanskap Ekowisata Hutan Mangrove di Pantai Sari Ringgung Desa Sidodadi Kecamatan Padang Cermin Kabupaten Pesawaran. Jurnal Sylva Lestari, 3(2), 53–66.

Nurcholisudin, T., Utami, S., & Muhammad, F. (2024). Analisis Indeks Kesesuaian dan Potensi Ekowisata Mangrove. Jurnal Ilmu Lingkungan, 22(6), 1477–1485. https://doi.org/10.14710/jil.22.6.1477-1485

Paembonan, M. P., Saroinsong, F. B., & Kalangi, J. I. (2024). Perencanaan Lanskap Ekowisata Hutan Mangrove di Tapak Meras Taman Nasional Bunaken. Silvarum, 3(2), 58–65. https://doi.org/10.35791/sil.v3i2.49591

Paradise, M. Y., Supratman, O., & Utami, E. (2019). Kesesuaian dan Daya Dukung Kawasan Wisata Snorkeling di Pelabuhan Dalam Perairan Tuing Kabupaten Bangka. Akuatik: Jurnal Sumberdaya Perairan, 13(2), 149–151.

Pranatha, I. M. A., Arthana, I. W., & Utami, N. W. F. (2015). Perencanaan Lansekap Wisata Berbasis Edukasi Mangrove di Restoran Akame, Benoa. Jurnal Arsitektur Lansekap, 1(1), 30–39. https://doi.org/10.24843/jal.2015.v01.i01.p04

Prihadi, D. J. (2019). Penguatan Kelembagaan Pengelola Pariwisata Mangrove Karangsong Dan Kelembagaan Potensi Bird Watching Di Ekowisata Mangrove Karangsong Indramayu. Dharmakarya, 8(3), 160–162. https://doi.org/10.24198/dharmakarya.v8i3.20943

Rajab, M. A., Nurdin, N., & Khumaera, N. I. (2022). Strategi Pengembangan Ekowisata Mangrove Desa Bulu Cindea Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Agri-Sosioekonomi, 18(1), 1–6. https://doi.org/10.35791/agrsosek.v18i1.55157

Sari, N., Lubis, Z., & Syahbudin. (2024). Analisis Partisipasi Masyarakat pada Kawasan Ekowisata Mangrove di Kelurahan Lubk Kertang Kabupaten Langkat. Jurnal Agrica, 17(1), 145–151.

Yulianda, F. (2019). Ekowisata Perairan Suatu Konsep Kesesuaian dan Daya Dukung Wisata Bahari dan Wisata Air Tawar. In IPB Press. IPB Press.

Published
2025-04-10
How to Cite
Reyaan, Y. M., Abrahamsz, J., & Asikin, E. (2025). STUDI KERUANGAN DAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN EKOWISATA MANGROVE DI NEGERI AMAHAI, KABUPATEN MALUKU TENGAH. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 21(1), 56-66. https://doi.org/10.30598/TRITONvol21issue1page56-66

Most read articles by the same author(s)