Karakteristik Kimia dan Kesukaan Snack Bar Berbahan Tepung Uwi Ungu dan Tepung Komposit

Chemical and Sensory Characteristics of Snack Bars Made from Purple Yam Flour and Composite Flour

  • Renata M Putri Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Jl. Wates km. 10, Yogyakarta 55753, Indonesia
  • Siti Tamaroh Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Jl. Wates km. 10, Yogyakarta 55753, Indonesia
  • Wisnu A Yulianto Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Agroindustri, Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Jl. Wates km. 10, Yogyakarta 55753, Indonesia
Keywords: Corn flour, red bean flour, purple yam flour, snack bar

Abstract

In the production snack bars, local food ingredients such as corn flour, red bean flour, and purple yam flour are required. This research has the objective to determine and examine the comparison between corn flour, red bean flour, and purple yam flour that is ideal for meeting the preferences of the panelist, as well as the physical and chemical requirement, and the level of acceptance of the sack bars. A Completely Randomized Design is employed with two components and two replications. The first factor being examined is the ratio of corn flour to red bean flour, specifically (90%:5%), (90%:10%), and (85%:15%). The second factor is the addition of purple yam flour (20%, 30%, and 40% of the total flour used 100%). The snack bars undergo physical tests to evaluate their texture and color. In addition to evaluating the acceptability of the snack bars, chemical analysis is conducted to determine the levels of anthocyanins, antioxidant activity, moisture content, ash, protein, fat, and crude fiber. Color, texture, antioxidant activity, and the level of preference among panelists are significantly influenced by the proportion of corn flour and red bean flour in conjunction with the added purple yam flour. The most preferred treatment of the snack bar consists of 85% corn flour, 15% red bean flour, and 40% purple yam flour. This snack bar has the following nutritional values: 12.75 (% db) ash, 5.11 (% db) protein, 17.94 (% db) fat, 10,93 (% db) crude fiber, and 13,22 mg/100 g (db)of anthocyanins.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Afidin, M.N., Hendrawan, Y., & Yulianingsih, R. (2014). Analisis sifat fisik dan kimia pada pembuatan tepung umbi uwi ungu (Discorea alata), uwi kuning (Discorea alata) dan uwi putih (Discorea alata). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis Dan Biosistem, 2(3).

AOAC [Association of Official Analytical Chemist]. (2012). Official Methods of Analysis of Association of Official Analytical Chemist (19th ed). AOAC, Inc. Virgina: Arlington.

Apriyantono, A., Fardiaz, D., Puspitasari, N.L., Yasni, S. & Budijanto, S. (1989). Petunjuk Laboratorium Analisa Pangan dan Gizi. IPB Press. Bogor.

Asfi, W.M., Harun, N., & Zalfiatri, Y. (2017). Pemanfaatan Tepung Kacang Merah dan Pati Sagu pada Pembuatan Crackers (Journal:eArticle, Riau University). Riau University.

Asriasih, D.N., & Purbowati, R.M.A. (2020). Nutrition value of mixed flour snack bar (Mocaf & Red Bean Flour) and commercial snack bar. Jurnal Gizi Dan Kesehatan, 12(27), 21–28.

Astuti, S.D., Andarwulan, N., Hariyadi, P., & Agustia, F.C. (2014). Formulasi dan karakterisasi cake berbasis tepung komposit organik kacang merah, kedelai, dan jagung. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 3(2).

Fang, Z., Wu, D., Yü, D., Ye, X., Liu, D., & Chen, J. (2011). Phenolic compounds in Chinese purple yam and changes during vacuum frying. Food Chemistry, 128(4), 943–948. https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2011.03.123

Fathurochman, T.F., Tamaroh, S., & Sari, Y.P. (2023). Pengaruh penambahan tepung uwi ungu (Dioscorea alata L.) dan guar gum pada sifat fisik, kimia, dan tingkat kesukaan cendol beras. Prosiding Seminar Nasional Mini Riset Mahasiswa, 2(1), 34–44.

Fatimah, P.S., Nasution, E., & Aritonang, E.Y. (2013). Uji daya terima dan nilai gizi biskuit yang dimodifikasi dengan kacang merah. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 2(6), 1–7.

Giusti, M.M., & Wrolstad, R.E. (1996). Characterization of red radish anthocyanins. Journal of Food Science, 61(2), 322–326. https://doi.org/10.1111/j.1365-2621.1996.tb14186.x

Hadipernata, M.R. (2006). Pengaruh suhu pengeringan pada teknologi far ifrared terhadap mutu jamur merang kering (Volvarella volvaceae). Buletin Teknologi Pascapanen Pertanian, 2.

Harijono, H., Estiasih, T., Saputri, D.S., & Kusnadi, J. (2013). Effect of blanching on properties of water yam (Dioscorea alata) flour. Advance Journal of Food Science and Technology, 5(10), 1342–1350. https://doi.org/10.19026/ajfst.5.3108

Hassan, Z.H. (2014). Aneka tepung berbasis bahan baku lokal sebagai sumber pangan fungsional dalam upaya meningkatkan nilai tambah produk pangan lokal. Jurnal Pangan, 23(1), 93–107.

Kurniawan, J.A., Anandito, R.B.K., & Siswanti, S. (2018). Karakteristik fisik, kimia dan sensori cookies berbahan dasar tepung komposit uwi (Dioscorea alata), koro glinding (Phaseolus lunatus) dan tepung terigu. Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, 11(1), 20. https://doi.org/10.20961/jthp.v11i1.29090

Lalujan, L.E., Djarkasi, G.S.S., Tuju, T.J.N., Rawung, D., & Sumual, M.F. (2017). Komposisi Kimia dan Gizi Jagung Lokal Varietas ’Manado Kuning’ Sebagai Bahan Pangan Pengganti Beras. Jurnal Teknologi Pertanian (Agricultural Technology Journal), 8(1). https://doi.org/10.35791/jteta.v8i1.16351

Mahmud, M.K., Hermana, Zulfianto, N.A., Ngadiarti, R.R., Apriyantono, B., Hartati, Bernadus & Tinexelly. (2013). Tabel Komposisi Pangan Indonesia. Elex Media Komputindo.

Manoppo, S. (2012). Studi Pembuatan Crackers dengan Sukun (Artocarpus Communis) Pragelatinisasi (Skripsi.). Universitas Hasanuddin, Makasar.

Murdopo. & Suhartatik, N. (2014). Kadar Serat Pangan Dan Sifat Organoleptik Cookies Dengan Penambahan Tepung Biji Kluwih (Antocarpus communis) Dan Angkak Sebagai Pewarna Alami (S1, Universitas Muhammadiyah Surakarta). Universitas Muhammadiyah Surakarta. https://doi.org/10/BAB_IV.pdf

Nintami, A.L., & Rustanti, N. (2012). Kadar Serat, Aktivitas Antioksidan, Amilosa dan Uji Kesukaan Mi Basah dengan Substitusi Tepung Ubi Jalar Ungu (Ipomoea batatas var Ayamurasaki) bagi Penderita Diabetes Melitus Tipe-2 (Other, Diponegoro University). Diponegoro University.

Oktaviana, A.S., Hersoelistyorini, W., & Nurhidajah, N. (2017). Kadar protein, daya kembang, dan organoleptik cookies dengan substitusi tepung mocaf dan tepung pisang kepok. Jurnal Pangan Dan Gizi, 7(2), 72–81. https://doi.org/10.26714/jpg.7.2.2017.72-81

Permana, R.A., & Putri, W.D.R. (2015). Pengaruh proporsi jagung dan kacang merah serta substitusi bekatul terhadap karakteristik fisik kimia flakes. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(2).

Prasetyo, A.T., Wibowo, A.A., Anand, C., Rahmayani, D.A., & Abdurahman, H. (2014). Potensi limbah ampas kelapa (cocos nucifera) sebagai tepung subtitusi produk mococo: Modified coconut cookies.

Rinda, A., & Asyik, N. (2018). Pengaruh komposisi snack bar berbasis tepung tempe dan biji lamtoro (Leucaena leucocephala (Lam) de wit) terhadap penilaian organoleptik, proksimat dan kontribusi angka kecukupan gizi. Jurnal Sains Dan Teknologi Pangan, 3(3), 1328–1340.

Rulaini, M. (2022). Pengaruh Substitusi Tepung Terigu dengan Tepung Uwi Ungu Terhadap Karakteristik Fisikokimia dan Organoleptik Kue Stik Bawang. (Skripsi.). Universitas Jambi.

Sakinah, A. R. (2018). Isolasi, Karakterisasi Sifat Fisikokimia, dan Aplikasi Pati Jagung dalam bidang Farmasetik. Farmaka, 16(2). https://doi.org/10.24198/jf.v16i2.17575

Salsabiela, A. R., Afgani, C. A., & Dzulfikri, M. A. (2021). Karakteristik Kimia, Fisik dan Organoleptik Snack bar Berbasis Sorgum (Sorghum bicolor (L.) moench) dan Kacang Mete (Anacardium occidentale). Food and Agro-industry Journal, 2(2), 41–52.

Suarni, & M. Yasin. (2011). Jagung sebagai sumber pangan fungsional. 6(1), 41–56.

Syafutri, M. I., Syaiful, F., Lidiasari, E., & Saputra, J. M. (2021). Sifat Fisikokimia dan Sensoris Tortilla dengan Penambahan Tepung Kacang Merah. Seminar Nasional Lahan Suboptimal, 9(2021), 771–781.

Tamaroh, S. (2020). Pemberian Pengetahuan Dan Praktek Pembuatan Tepung Uwi Ungu Sebagai Sumber Antioksidan di Kwt Tri Manunggal Dusun Beji Kabupaten Bantul Yogyakarta. Jurnal Agro Dedikasi Masyarakat, 1(2), 37–43.

Tamaroh, S., Raharjo, S., Murdiati, A., & Anggrahini, S. (2018). Perubahan Antosianin dan Aktivitas Antioksidan Tepung Uwi Ungu selama Penyimpanan. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 7(1). https://doi.org/10.17728/jatp.2224

Tilohe, R., Lasindrang, M., & Ahmad, L. (2020). Analisis Peningkatan Nilai Gizi Produk Wapili (Waffle) yang Diformulasikan dengan Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.). Jambura Journal of Food Technology, 2(1), 28–39. https://doi.org/10.37905/jjft.v2i1.7237

Winata, E. W., & Yunianta, Y. (2015). Ekstraksi Antosianin Buah Murbei (Morus alba L.) Metode Ultrasonic Bath (Kajian Waktu dan Rasio Bahan: Pelarut). Jurnal Pangan Dan Agroindustri, 3(2). Retrieved from https://jpa.ub.ac.id/index.php/jpa/article/view/199

Xu, B. j., & Chang, S. k. c. (2007). A Comparative Study on Phenolic Profiles and Antioxidant Activities of Legumes as Affected by Extraction Solvents. Journal of Food Science, 72(2), S159–S166. https://doi.org/10.1111/j.1750-3841.2006.00260.x

Yudistira, E., & Fitriana Mustikaningrum, S. G. (2016). Pengaruh Tepung Komposit Jagung (Zea mays) Dan Kedelai (Glycine max) Terhadap Tingkat Kekerasan Dan Daya Terima Biskuit (Diploma, Universitas Muhammadiyah Surakarta). Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Yulia, H., Darawati, M., Widiada, I. N., & Jaya, I. S. (2019). Pengaruh penambahan kacang hijau (Vigna radiata) terhadap sifat organoleptik, kadar zat gizi dan daya terima kahimela bars. Jurnal Gizi Prima, 4(1), 16–23. https://doi.org/10.32807/jgp.v4i1.124

Published
2024-10-24
How to Cite
Putri, R., Tamaroh, S., & Yulianto, W. (2024). Karakteristik Kimia dan Kesukaan Snack Bar Berbahan Tepung Uwi Ungu dan Tepung Komposit. AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian, 13(2), 156-165. https://doi.org/10.30598/jagritekno.2024.13.1.156