Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Sifat – sifat Cahaya Pada Siswa Kelas IV SD Kristen Pota Kecil
Abstract
Model Pembelajaran Inkuiri dirancang untuk mendorong siswa melakukan penyelidikan, berpikir kritis, mengembangkan berbagai keterampilan dan melakukan penerapan atau mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembelajaran IPA yang dilaksanakan secara inkuiri dapat menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Menurut Sanjaya (2006:196) model pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Modeldesain hasil penelitian ini hampir sama seperti dengan pretest-posttest kontrol group design, hanya saja pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompokkontrol tidak ada (Cohen, 2007: 283). Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan diberi pretest dan posttest. Menurut Stanley (2007: 276-277) hasil penelitian dapat diketahui dari hasil pretest dan posttest yang diberikan pada kelompok eksperimen dan kelompok control. Berdasarkan hasil yang didapat nilai tertinggi kelas ekperimen adalah 95 sedangkan nilai terendah 60. Untuk kelas control nilai terendah 35 dan tertinggi 88. Nilai rata-rata yang diperoleh kelas eksperimen 77,18 dan kelas control nilai rata-ratanya 65,00. Dengan demikian rata-rata pretest kelas eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata pretest kelas kontrol sebesar 12,18. Hasil postttest yang diperoleh masih ada siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal, yaitu 2 siswa. Sedangkan yang sudah tuntas dari nilai KKM sebanyak 9 siswa Dari hasil belajar tersebut dapat dinyatakan bahwa hasil belajar Sifat-Sifat Cahaya pada siswa kelas IV (Kelas Eksperimen) SD Kristen Pota Kecil, Kecamatan Pulau Wetang, Kabupaten Maluku Barat Daya meningkat secara signifikan.
Downloads
References
Hastjarjo, T. D. (2019). Rancangan eksperimen-kuasi. Buletin Psikologi, 27(2), 187–203.
Joyce, B., & Weil, M. (2016). Models of Teaching. Pearson Education.
Marzuki, M., Azis, A., & Sari, S. S. (2020). Penerapan Metode Problem Solving Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Di SMA Negeri 3 Makassar. Jurnal Sains Dan Pendidikan Fisika, 16(1), 1. https://doi.org/10.35580/jspf.v16i1.15278
Sanjaya, W. (2021). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Prenadamedia Group.
Sudiasa, I. W. (2012). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Kemampuan Numerik terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran, 45(3). https://doi.org/10.23887/jppundiksha.v45i3.1841
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta.
Sukma, L., Komariyah, L., & Syam, M. (2016). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) dan Motivasi terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa. Saintifika, 18(1). https://doi.org/10.19184/saintifika.v18i1.3185
Trianto. (2018). Model pembelajaran terpadu: Konsep, strategi, dan implementasinya dalam kurikulum 2013. Bumi Aksara.
Zaini, M. (2020). Model pembelajaran aktif untuk siswa sekolah dasar. Rajawali Pers
Copyright (c) 2022 The Author(s)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.