Penerapan Modul Pembelajaran Biologi Berbasis Inkuiri Terbimbing Menggunakan Penuntun Identifikasi Dikotomis Atas Dasar Moroflogi Cangkang Gastropoda Pada SMA Negeri 10 Ambon

  • Ince Wattimury Program Studi PGSD, PSDKU Kab. MBD, Universitas Pattimura, Indonesia
  • Fredy Leiwakabessy Program Studi Pendididkan Biologi, FKIP, Universitas Pattimura, Indonesia
  • Hasan Tuaputty Program Studi Pendididkan Biologi, FKIP, Universitas Pattimura, Indonesia
Keywords: modul, inkuiri terbimbing, penuntun identifikasi dikotomis, gastropoda

Abstract

Penerapan modul pembelajaran biologi berbasis inkuiri terbimbing menggunakan penuntun identifikasi dikotomis berdasarkan morfologi cangkang gastropoda dapat menjadi solusi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Modul yang dirancang secara menarik mampu meningkatkan motivasi belajar mandiri, inovatif, dan kreatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan pengaruh modul terhadap hasil belajar sertaketerampilanproses sains siswadi SMA Negeri 10 Ambon. Metode analisis menggunakan SPSS 18 dengan signifikansi 0,05. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata N-gain kelompok eksperimen (0,71) lebih tinggi dibanding kelompok kontrol (0,47). Uji statistik menunjukkan perbedaan signifikan hasil belajar antara kelompok yang menggunakan dan tidak menggunakan modul (Sig. 0,001 < 0,05). Selain itu, terdapat pengaruh signifikan keterampilan proses sains terhadap hasil belajar (Sig. 0,000 < 0,05) dengan kontribusi sebesar 63%. Modul ini efektif sebagai sumber belajar inovatif dalam memahami materi gastropoda.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Akhiruddin, Herawati, S., & Ibrohim. (2016). Pengaruh modul inkuiri dipadu PJBL berbahan ajar potensi lokal terhadap ketrampilan proses sains siswa SMA. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian dan Pengembangan, 1.

Beck, S., & Maria, E. (2009). Student learning on nontraditional modules on traditional courses. NEXUS Journal of Learning & Teaching Research.

Firdaus, I., Corebima, A. D., & Rahayu, S. E. (2015). Pengaruh penggunaan modul pembelajaran biologi berbasis inkuiri terhadap hasil belajar dan retensi siswa kelas X SMA N Kota Pasuruan. Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Malang.

Gamaliel, S. A. (2016). Pengembangan modul pembelajaran biologi berbasis HSPS dipadukan blended learning untuk meningkatkan ketrampilan proses sains siswa XI IPA SMA Kristen Petra Malang, 4.

Leiwakabessy, F. (1999). Gastropoda di perairan pasang surut pantai Pulau Ambon: Analisis keanekaragaman dan penyusunan penuntun identifikasi dikotomis atas dasar cangkang (Tesis tidak diterbitkan). Program Pascasarjana IKIP Malang.

Llewellyn, D. (2013). Teaching high school science through inquiry and argumentation (2nd ed.). Corwin.

Padmapriya, P. V. (2015). Effectiveness of self-learning modules on achievement in biology among secondary school students. International Journal of Education and Psychological Research (IJEPR), 4.

Rumahlatu, D., & Wenno, I. (2011). Pengembangan bahan ajar sains berdasarkan karakteristik siswa dalam pembelajaran di SMP/MTS. Proceeding Seminar Nasional FKIP UNS. Pelangi Press.

Sugiyanto, Sunarno, W., & Prayitno, B. A. (2013). Pengembangan modul berbasis inkuiri terbimbing disertai multimedia pada materi keanekaragaman makhluk hidup di SMP N 1 Kendal Kabupaten Ngawi. Bioedukasi, 6. Program Studi Pendidikan Sains, Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret.

Suhadak, M. (2014). Keefektifan metode inkuiri dalam pembelajaran sistem persamaan linear dua variabel ditinjau dari prestasi dan curiosity. Indonesia Digital Journal of Mathematics and Education, 1(1), 1–12.

Zakiyah, M. (2011). Pengembangan bahan ajar pendidikan berpikir kritis melalui pembelajaran menulis karya ilmiah di SMA/MA kelas XI. Universitas Negeri Malang.

Published
2021-04-08