AKSIOLOGI HUKUM DAN KEBIJAKAN KELAUTAN: TELAAH FILSAFAT ATAS TATA KELOLA DAN PERENCANAAN WILAYAH PESISIR INDONESIA
Abstract
Indonesia, as a maritime nation, possesses significant marine wealth while facing challenges in coastal zone governance. Maritime development often prioritizes economic and technocratic aspects, resulting in moral values, ecological justice, and ethical responsibility being frequently overlooked. This study aims to examine the axiological dimensions in Indonesian maritime law and policy by highlighting moral values, ecological justice, and ethical responsibility as the philosophical basis for coastal zone management. This study employs a qualitative method with a normative-philosophical approach, analysing national maritime regulations, legal literature, and theories of axiology and environmental ethics. Data collection was conducted through literature review and analysis of relevant legal documents. The results indicate that Indonesian maritime law and policy are still dominated by an anthropocentric approach, treating the sea solely as an economic resource rather than as an ecological entity with intrinsic value. The study emphasizes that the maritime law paradigm needs to adopt an axiological approach integrating moral values (justice and responsibility), social values (coastal community participation), and ecological values (preservation and balance of the marine environment). These three dimensions form the ethical foundation for fair and sustainable maritime laws and policies. The conclusion highlights that coastal area development and governance based on legal axiology not only reflect regulatory effectiveness but also manifest public morality that upholds the sustainability of marine ecosystems. Consequently, Indonesia’s maritime law paradigm must transform from an economistic approach to an ethical-ecological approach to achieve social justice and ecological balance sustainably.
ABSTRAK
Indonesia sebagai negara maritim memiliki kekayaan laut yang besar sekaligus menghadapi tantangan dalam tata kelola wilayah pesisir. Realitas pembangunan kelautan seringkali mengedepankan aspek ekonomi dan teknokratis, sehingga nilai moral, keadilan ekologis, dan tanggung jawab etis kerap terabaikan. Penelitian ini bertujuan mengkaji dimensi aksiologis dalam hukum dan kebijakan kelautan Indonesia dengan menyoroti nilai moral, keadilan ekologis, dan tanggung jawab etis sebagai dasar filosofis tata kelola wilayah pesisir. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan normatif-filosofis melalui analisis terhadap regulasi kelautan nasional, literatur hukum, serta teori aksiologi dan etika lingkungan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan analisis dokumen hukum yang relevan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hukum dan kebijakan kelautan Indonesia masih didominasi oleh pendekatan antroposentris, yang menempatkan laut semata sebagai sumberdaya ekonomi, bukan entitas ekologis yang memiliki nilai intrinsik. Kajian ini menegaskan bahwa paradigma hukum kelautan perlu diarahkan pada pendekatan aksiologis yang mengintegrasikan nilai moral (keadilan dan tanggung jawab), nilai sosial (partisipasi masyarakat pesisir), dan nilai ekologis (kelestarian dan keseimbangan alam laut). Ketiga dimensi tersebut menjadi dasar etis bagi pembentukan hukum dan kebijakan kelautan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Kesimpulan penelitian menegaskan bahwa pembangunan dan tata kelola wilayah pesisir yang berlandaskan aksiologi hukum tidak hanya mencerminkan efektivitas regulatif, tetapi juga menjadi manifestasi moralitas publik yang menjunjung keberlanjutan ekosistem laut. Dengan demikian, paradigma hukum kelautan Indonesia perlu bertransformasi dari pendekatan ekonomistik menuju pendekatan etik-ekologis agar kebijakan yang dihasilkan mampu mewujudkan keadilan sosial dan keseimbangan ekologis secara berkelanjutan.
Kata Kunci: Aksiologi hukum, kebijakan kelautan, keadilan ekologis, etika lingkungan, tata kelola pesisir
Downloads
References
Abdurahman, D. A. (2012). Dampak pertumbuhan dan keterbukaan ekonomi terhadap degradasi lingkungan.
Aprita, S., & Adhitya, R. (2020). Filsafat Hukum. PT. RajaGrafindo Persada.
Darmiati, D., Nurjaya, I. W., & Atmadipoera, A. S. (2020). Analisis Perubahan Garis Pantai Di Wilayah Pantai Barat Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 12(1), 211–222.
Delvina, M., Kamal, E., Razak, A., & Prarikeslan, W. (2024). Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat Lokal : Literature Review. Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu, 2(11), 407–415.
Hadiyati, N., & Cindo, C. (2021). Kontekstualisasi Pencemaran Ekosistem Laut Dalam Mencapai Sdgs: Suatu Kajian Hukum Lingkungan di Indonesia. NUSANTARA: Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, 8(3), 300–313.
Halim, A., Maryani, H., & Zikrillah, R. (2022). Kajian Ontologi, Epistimologi, Dan Aksiologi Dalam Filsafat Hukum. Grondwet, 39–50.
Haris, R. N. (2025). Produksi Perikanan Tangkap di Indonesia: Pendekatan Data Panel pada Aspek Ekonomi, Ekologi, dan Kebijakan. Journal of Economics Development Issues, 8(2), 13–25.
Hiplunudin, A. (2022). Etika administrasi negara: Kajian moral penyelenggaraan pemerintahan dan tata kelola pemerintahan yang baik. Penerbit Andi.
Howan. A. C. (2024). Partisipasi Masyarakat Borgo-Babontehu dalam pembangunan kembali pesisir Manado Utara. Kritis, 33(2), 126–149. https://doi.org/10.24246/kritis.v33i2p126-149
Hudha, A. M., Husamah, H., & Rahardjanto, A. (2019). Etika Lingkungan (Teori dan Praktik Pembelajarannya). UMM, Malang.
Iswardhana, M. R. (2023). Analisis Tata Kelola Maritim Indonesia: Implementasi Visi Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 13(2), 125–139. https://doi.org/10.15578/jksekp.v13i2.12542
Kopong, M. M., Sukirno, P. A., Renjaan, M. J., Betaubun, K. D., & Renjaan, M. R. (2025). Eksistensi Budaya Sasi Laut Terhadap Pelestarian Ekosistem Mangrove dan Ekowisata Desa Taar Kota Tual. Innovative: Journal Of Social Science Research, 5(4), 4646–4655.
Krause, J. R., Cameron, C., Arias-Ortiz, A., Cifuentes-Jara, M., Crooks, S., Dahl, M., Friess, D. A., Kennedy, H., Lim, K. E., Lovelock, C. E., Marbà, N., McGlathery, K. J., Oreska, M. P. J., Pidgeon, E., Serrano, O., Vanderklift, M. A., Wong, L. W., Yaakub, S. M., & Fourqurean, J. W. (2025). Global Seagrass Carbon Stock Variability and Emissions from Seagrass Loss. Nature Communications, 16(1), 1–9. https://doi.org/10.1038/s41467-025-59204-4
Laritmas, & Rosidi, A. (2024). Teori-teori Negara Hukum. Prenada Media.
Ledoh, L., Satria, A., & Hidayat, R. (2019). Kerentanan Penghidupan Masyarakat Pesisir Perkotaan Terhadap Variabilitas Iklim (Studi Kasus di Kota Kupang). Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam Dan Lingkungan (Journal of Natural Resources and Environmental Management), 9(3), 758–770. https://doi.org/10.29244/jpsl.9.3.758-770
Malik, M., Kuncahyo, B., & Puspaningsih, N. (2023). Dinamika Perubahan Tutupan Hutan Mangrove Satelit di Pulau Peleng Sulawesi Tengah. Jurnal Silvikultur Tropika, 14(03), 183–190.
Martadikusuma, A. D. (2025). Kejanggalan Hukum dan Ekologis dalam Pembangunan Pagar Laut Tangerang: Kajian atas Regulasi dan Dampaknya. Al-Zayn: Jurnal Ilmu Sosial & Hukum, 3(2), 430–438.
Mugu, H. A., Iksan Badarudin, M., Jeni Maipauw, N., Rumfot, I., Alis, S., Urbinas, M. S., Bhotmir, R., Inggamer, D. K., Mahad, F., Ayomi, N. B., Wawiyai, M. M., Tanasali, F., Ghela, M. M., Adi, E., & Marasabessy, I. (2023). Identifikasi Ekologi Pesisir dan Laut untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Pulau Yerusel Kabupaten Sorong Papua Barat Daya. Jurnal Riset Perikanan Dan Kelautan, 5(1), 33–48.
Mugu, H. A., Iksan Badarudin, M., Jeni Maipauw, N., Rumfot, I., Alis, S., Urbinas, M. S., Bhotmir, R., Inggamer, D. K., Mahad, F., Ayomi, N. B., Wawiyai, M. M., Tanasali, F., Ghela, M. M., Adi, E., & Marasabessy, I. (2023). Identifikasi Ekologi Pesisir dan Laut untuk Mendukung Pariwisata Berkelanjutan di Pulau Yerusel Kabupaten Sorong Papua Barat Daya. Jurnal Riset Perikanan Dan Kelautan, 5(1), 33–48.
Mujio, Adrianto, L., Soewardi, K., & Wardiatno, Y. (2016). Analysis of Potential Spatial Conflicts at Coastal and Marine Zones : Integration of the Spatial Planning of Land and Coastal Water. Sodality: Jurnal Sosiologi Pedesaan, 4(2), 139–144. http://journal.ipb.ac.id/index.php/sodality/article/view/13379
Peraturan Pemerintah RI. (2017). Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017 Tentang Kebijakan Kelautan Indonesia.
Putri, S. S., Syahputri, N., Oktaviani, A., Ginting, B., Zahara, C., Hafiz, M., & Novriansyah, R. (2024). Axiologi Ilmu. Book Chapter Filsafat Ilmu, 143.
Querdiola, C., Kinseng, R. A., & Gandi, R. (2023). Struktur Sosial, Strategi Nafkah, dan Tingkat Kesejahteraan Nelayan Pasca Reklamasi Teluk Jakarta. Marine Fisheries : Journal of Marine Fisheries Technology and Management, 14(2), 183–200.
Ramadhan, A., & Winarno, D. W. (2020). Tinjauan Yuridis Kewenangan Badan Keamanan Laut dalam Menjaga Keaman Laut. Jurnal Discretie, 1(1), 31. https://doi.org/10.20961/jd.v1i1.50213
Ramli, S., Widodo, E., & Astutik, S. (2025). Fungsi Eksekutorial Akta Hipotek Kapal Laut Dalam Sita Jaminan. COURT REVIEW: Jurnal Penelitian Hukum (e-ISSN: 2776-1916), 5(04), 27–35. https://doi.org/10.69957/cr.v5i04.1971
Ridwan, M. (2017). Prinsip Harmonisasi Dalam Pengelolaan Sumberdaya Laut di Daerah Kepulauan Indonesia. Tahkim, XIII(2), 1–16.
Sagala, D., Lautetu, L. M., Prayoga, M. B. R., & Afla, R. A. (2024). Restorasi Terumbu Karang: Upaya Mempertahankan Kesehatan Ekosistem Laut. Journal of Marine Problems and Threats, 1(1), 1–9.
Samadi, F., Halili, H., & Hamid, A. (2025). Analisis Spasio Temporal Padang Lamun Kawasan Konservasi Perairan Teluk Moramo Area II Dengan Menggunakan Platform Google Earth Engine. Jurnal Sains dan Inovasi Perikanan, 9(2), 250–258. https://doi.org/10.33772/jsipi.v9i2.1111
Shafira, M., & Anwar, M. (2021). Model Kebijakan Pengelolaan Wilayah Pesisir Lampung Berbasis Masyarakat. J. Kebijakan Sosek KP, 11(2), 103-117.
Sherina, J., Mustofah, A., & Devy Pramudiana, I. (2025). Pemberdayaan Nelayan Tradisional di Kota Batam Dalam Menghadapi Tekanan Urbanisasi Dan Industrialisasi. Multidisciplinary Journal Of Sciences, 01(02), 184–200.
Silalahi, D. G. R. (2023). Analisis Perkembangan Batas Laut Indonesia di Wilayah Perairan Indonesia, Menurut Hukum Laut Indonesia maupun Hukum Laut Internasional. Jurnal Hukum Indonesia, 2(2), 61–74. https://doi.org/10.58344/jhi.v2i2.23
Sirait, Y., & Permanasari, A. (2020). Pembangunan Tata Kelola Kelautan Indonesia: Peran Hukum International Membentuk Etika Bisnis Kelautan. Arena Hukum, 13(3), 416–433. https://doi.org/10.21776/ub.arenahukum.2020.01303.2
Soediono, R., Doroh, G., Hidayat, A. T., & Sugiono, A. (2024). Perlindungan dan pengelolaan wilayah pesisir sebagai kewenangan daerah. Jurnal Hukum Islam, 10(1), 175–181. https://ejournal.unzah.ac.id/index.php/assyariah
Susetyorini, P. (2019). Kebijakan Kelautan Indonesia Dalam Perspektif Unclos 1982. Masalah-Masalah Hukum, 48(2), 164. https://doi.org/10.14710/mmh.48.2.2019.164-177
Sutardjo, S. C. (2014). Kebijakan Pembangunan Kelautan dan Perikanan ke Depan Developmen Policy of Marine And Fisheries. Jurnal Kebijakan Perikanan Indonesia, 6(1), 37–42.
Sy, A., Kamal, E., Razak, A., & Prarikeslan, W. (2024). Pengaruh Kerusakan Ekosistem Terhadap Sumber Pendapatan Nelayan : Literature Review. Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu, 2(12), 424–427.
Widjaja, G. (2025). Konflik Dan Harmonisasi Regulasi Hak Atas Tanah Laut: Studi Literatur Tentang Penataan Wilayah Pesisir dan Implikasinya Terhadap Penegakan Hukum dan Perlindungan Hak Masyarakat. Jurnal Salome: Multidisipliner Keilmuan, 3(4), 563–573.
Wiparlo, V., Pandor, P., & Agu, E. (2024). Etika Tanggung Jawab Hans Jonas: Menyingkap Akar Persoalan Kerusakan Lingkungan Sebagai Dampak Ekspolitasi Freeport di Papua. Jurnal Filsafat Indonesia, 7(1), 82–91. https://doi.org/10.23887/jfi.v7i1.62776
Copyright (c) 2025 Febrianingsih Monoarfa, Hasyim Hasyim

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
1.png)









