PERAN INSTITUSI DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN EKONOMI BIRU SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DI INDONESIA

  • Alfiah Alfiah Ilmu Kelautan, Pascasarjana, Universitas Negeri Gorontalo
  • Hasim Hasim Ilmu Kelautan, Pascasarjana, Universitas Negeri Gorontalo
Keywords: Philosophy of institution, blue economy, ethics of responsibility, coastal community empowerment

Abstract

This study aims to philosophically analyze the role of institutions in implementing blue economy policies as an effort to empower coastal communities in Indonesia. The background of this research arises from the gap between the idealism of blue economy policies and their practical implementation, which still faces institutional challenges such as weak coordination, lack of moral legitimacy, and low community participation. This research employs a qualitative method with a normative-descriptive philosophical approach through literature study, focusing on institutionalism theory and Hans Jonas’s ethics of responsibility. The results show that institutions serve a dual role: as policy implementers and as moral entities responsible for balancing economic, social, and ecological interests. The implementation of blue economy policies in Indonesia remains economically oriented, while values of justice and sustainability have not been fully internalized within institutional practices. The discussion emphasizes the need for a paradigm shift toward a collaborative institutional model that upholds transparency, participation, and ethical responsibility. In conclusion, the effectiveness of blue economy policies depends on the institution’s ability to instill values of responsibility and ecological justice. Therefore, the blue economy should be understood as a moral movement integrating social, ecological, and humanitarian dimensions toward the genuine empowerment of coastal communities.

 

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara filosofis peran institusi dalam implementasi kebijakan ekonomi biru sebagai upaya pemberdayaan masyarakat pesisir di Indonesia. Latar belakang kajian ini didasari oleh adanya kesenjangan antara idealisme kebijakan dengan praktik di lapangan yang masih menghadapi kendala kelembagaan, seperti lemahnya koordinasi, kurangnya legitimasi moral, dan rendahnya partisipasi masyarakat pesisir. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan filsafat normatif-deskriptif melalui studi pustaka yang berfokus pada teori institusionalisme dan etika tanggung jawab Hans Jonas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa institusi memiliki peran ganda, yaitu sebagai pelaksana kebijakan dan sebagai entitas moral yang bertanggung jawab terhadap keseimbangan antara kepentingan ekonomi, sosial, dan ekologis. Implementasi kebijakan ekonomi biru di Indonesia masih dominan berorientasi pada aspek ekonomi, sementara nilai keadilan dan keberlanjutan belum terinternalisasi secara kuat dalam praktik kelembagaan. Pembahasan menegaskan perlunya transformasi paradigma kelembagaan menuju model kolaboratif yang transparan, partisipatif, dan beretika tanggung jawab. Kesimpulannya, efektivitas kebijakan ekonomi biru bergantung pada kemampuan institusi menanamkan nilai tanggung jawab dan keadilan ekologis. Dengan demikian, ekonomi biru harus dipahami sebagai gerakan moral yang mengintegrasikan dimensi sosial, ekologis, dan kemanusiaan menuju pemberdayaan sejati masyarakat pesisir.

Kata Kunci: Filsafat kelembagaan, ekonomi biru, etika tanggung jawab, pemberdayaan masyarakat pesisir

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adisty, K. K., Endah, K. K., & Sujai, I. (2024). Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Pesisir Melalui Penguaran Kelembagaan di Desa Pangandaran Kecamatan Pangandaran. Jurnal OTONOMI, 1(1), 112–123.

Alfarizi, M. (2024). Sustainable Blue Economy of the Riau Islands: Challenges, Opportunities, and Strategic Steps Based on the Penta Helix. Jurnal Archipelago, 03(1), 1–15.

Aprilian, E., Pujo, D., Herlina, W., Risma, J., & Panji, S. (2023). Konsep Blue Economy Dalam Pengembangan Wilayah Pesisir dan Wisata Bahari di Indonesia. Jurnal Kewarganegaraan, 7(2), 1950–1959.

Arbit, I. S., Lestari, D., Erwin, E., Carong, S. R., Dollah, L., & Sari, P. (2024). Mendekatkan Rumput Laut ke Masyarakat: Program Sosialisasi dan Pendidikan untuk Peningkatan Ekonomi Desa Ulidang, Majene. Agrokreatif: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 10(3), 379–385. https://doi.org/10.29244/agrokreatif.10.3.379-385

Croft, F., Breakey, H., Voyer, M., Cisneros-Montemayor, A., Issifu, I., Solitei, M., Moyle, C., Campbell, B., Barclay, K., Benzaken, D., Bodwitch, H., Fusco, L., Lozano, A. G., Ota, Y., Pauwelussen, A., Schutter, M., Singh, G., & Pouponneau, A. (2024). Rethinking Blue Economy Governance – A Blue Economy Equity Model as an Approach to Operationalise Equity. Environmental Science and Policy, 155(February), 1–11. https://doi.org/10.1016/j.envsci.2024.103710

Darajati, M. R. (2024). Urgensi Implementasi Konsep Ekonomi Biru Dalam Tata Kelola Sektor Kelautan Indonesia. Jurnal Kebijakan Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 14(1), 15–22.

Dewi, A. A. I. A. A. (2018). Community Based Development: Community-Based Coastal Area Management Model. Jurnal Penelitian Hukum De Jure, 18(2), 163–182.

Eriyanto. (2011). Analisis Isi: Pengantar Metodologi Untuk Penelitian Ilmu komunikasi dan Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya. Prenadamedia Group.

Firdaus, M., Shafitri, N., & Witomo, C. M. (2020). Pemberdayaan Perikanan di Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 6(2), 85–98. https://doi.org/10.15578/marina.v6i2.9076

Kaunang, S. D. E., Amanda, T., Suhana, Marlianingrum, P. R., Pahlevi, M. R., Nusantara, T. S., & Santoso, G. (2025). Konseptual, Strategi, dan Implementasi Blue Economy dalam Pengelolaan Perikanan Laut dan Air Tawar. JELAWAT: Jurnal Ekonomi Laut Dan Air Tawar, 1(1), 1–10.

Khoiriyah, A. Z. (2024). Implementasi Ekonomi Biru di Indonesia. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, Dan Akuntansi), 8(2), 1331–1356.

Lau, J. D., Gurney, G. G., & Cinner, J. (2021). Environmental Justice in Coastal Systems: Perspectives from Communities Confronting Change. Global Environmental Change, 66(102208), 1–12. https://doi.org/10.1016/j.gloenvcha.2020.102208

Maatoke, B. Z., Ludji, I., & Adi, S. (2024). Etika Ekologi Dalam Kearifan Lokal “Sasi ” di Maluku. Jurnal Basataka, 7(1), 140–149.

Maeyangsari, D. (2023). Ekonomi Biru sebagai Upaya Pembangunan Berkelanjutan dan Pemenuhan Hak Asasi Manusia. Perspektif Hukum, 23(1), 106–126.

Maulana, A., Rahman, A., Aulia, N. A., Nur, A., Firmansyah, M., & Gunawan, B. A. (2024). Pemerintah Daerah Dan Mitigasi Berbasis Kearifan Lokal. Collegium Studiosum Journal, 7(2), 667–677.

Mukaddas, J. (2021). Analisis Kelembagaan Desa Dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Kawasan Daerah Perlindungan Laut Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. SIBATIK JOURNAL: Jurnal Ilmiah Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Teknologi, Dan Pendidikan, 1(1), 77–84. https://doi.org/10.54443/sibatik.v1i1.77

Murni, S. (2024). Membangun Wisata Kampung Bahari di Pulau Untung Jawa Berbasis Potensi Budaya Betawi. Khidmat Sosial: Jurnal of Social Work and Social Services, 5(1), 16–23.

Mustofa, A. (2019). Filsafat, Teologi dan Kosmologi dalam Pembentukan Ideologi Sebuah Negara. In Filsafat Keseharian: Praktik Pendidikan, Bahasa, dan Sastra (pp. 5–45). Yayasan Giri Prapanca Loka.

Nasir, N., Musa, M., & Harun, S. (2024). Optimalisasi Blue Economy untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir: Studi Kasus di Kepulauan Sangkarrang. Renewable Energy Issues, 1(1), 1–9

Nuraini, N., Satria, A., Wahyuni, E. S., & Bengen, D. G. (2024). Mekanisme dan Kunci Keberhasilan Pengelolaan Kolaborasi Ekowisata Bahari di Kawasan Konservasi Raja Ampat. Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 10(1), 25–40. https://doi.org/10.15578/marina.v10i1.13054

Nurqalbi, A. (2024). Economy Blue Sebagai Pilar Pembangunan Sosial Ekonomi di Kabupaten Bulukumba. Journal of Comunity Development, 3(3), 46–56.

Persada, N. P. ., Mangunjaya, F. M., & Tobing, I. S. . (2018). Sasi Sebagai Budaya Konservasi Sumberdaya Alam di Kepulauan Maluku. Jurnal Ilmu Dan Budaya, 41(59), 6869–6900.

Rahardjo, M. (2020). Hermeneutika: Menggali Makna Filosofis Teks. Intrans Publishing.

Rahmawati, R., & Afriandi, F. (2024). Eksistensi Lembaga Adat Laut dalam Pengelolaan Wilayah Pesisir Aceh Berkelanjutan: Kajian Literature Review. Jurnal Penyuluhan Perikanan Dan Kelautan, 18(1), 45–62. https://doi.org/10.33378/jppik.v18i1.455

Ridwan, M., & Gunawan, R. (2019). Model Pengelolaan Sumberdaya Alam Kelautan Dengan Pendekatan Sosial Ekonomi. Jurnal AGRISEP: Kajian Masalah Sosial Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, 18(2), 219–234. https://doi.org/10.31186/jagrisep.18.2.219-234

Rizki, A. M., Jawwad, M. A. S., & Sujarwo, S. (2023). Analisis Prinsip-Prinsip Pengelolaan Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan Sebagai Dasar Penilaian Dokumen Evaluasi Lingkungan Hidup (DELH). INSOLOGI: Jurnal Sains Dan Teknologi, 2(2), 279–287. https://doi.org/10.55123/insologi.v2i2.1733

Sanofa, V., Sjah, T., & Sarjan, M. (2024). Pengelolaan Sumber Daya Pesisir Secara Seimbang di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Lambda Journal, Lembaga "Bale Literasi, 4(3), 192–201.

Siahaya, M. E., Salampessy, M. L., Febryano, I. G., Rositah, E., Silamon, R. F., & Ichsan, A. C. (2016). Partisipasi masyarakat lokal dalam konservasi hutan mangrove di wilayah Tarakan, Kalimantan Utara. Jurnal Nusa Sylva, 16(1), 12–17.

Sukarniati, L., & Khoirudin, R. (2017). Analisis Kelembagaan Penerapan Konsep Blue Economy Pada Tambak Udang (Studi Kasus Di Dusun Ngentak Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul). Jurnal Ekonomi Pembangunan STIE Muhammadiyah Palopo, 3(2), 52–65. https://doi.org/10.35906/jep01.v3i2.198

Syam, A. Z. M., Adiningsih, S. H., & Damasinta, A. (2025). Struktur Pembagian Kerja dan Implikasinya terhadap Pengelolaan Pariwisata Berkelanjutan: Studi Kasus Kabupaten Bulukumba. Titian Ilmu: Jurnal Ilmiah Multi Sciences, 17(02), 61–68.

Tsabita, A., Sunarto, S., Yuniarti, M., & Pamungkas, W. (2025). Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Kondisi Mangrove Hasil Rehabilitasi di Pulau Harapan, Kepulauan Seribu. Buletin Oseanografi Marina, 14(2), 190–204. https://doi.org/10.14710/buloma.v14i2.65378

Wibowo, A., Suwarto, Winarno, J., & Permatasari, P. (2025). Pemberdayaan Nelayan Tradisional dalam Menghadapi Perubahan Sosial di Kabupaten Pacitan. Jurnal Penyuluhan, 21(01), 102–116. https://doi.org/10.25015/21202557462

Witomo, C. M. (2019). Coastal Management Using Economic Instruments Approach: Theoretical Review and Its Opportunity. Buletin Ilmiah “MARINA” Sosial Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 5(1), 39–52.

Published
2025-10-28
How to Cite
Alfiah, A., & Hasim, H. (2025). PERAN INSTITUSI DALAM IMPLEMENTASI KEBIJAKAN EKONOMI BIRU SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DI INDONESIA. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 21(2), 126-134. https://doi.org/10.30598/TRITONvol21issue2page126-134