VALUASI EKONOMI EKOSISTEM TERUMBU KARANG PULAU WARBAL DI KAWASAN KONSERVASI KEI KECIL KABUPATEN MALUKU TENGGARA
Abstract
Economic valuation plays an important role as a comprehensive instrument to assess prices (price tags) on the existence of goods and services of an ecosystem. This research aims to analyze utilization conditions including utilization value, non-utilization value and total economic value of coral reef resources and formulate a strategy for managing the reef ecosystem of Warbal Island and surrounding waters. The research on the economic valuation of warbal island coral reef ecosystem and surrounding waters was conducted in July-November 2019. Primary data collection was done through field observations and interviews, while secondary data was obtained through references from the Village Government, Southeast Maluku Fisheries Service, WWF Indonesia and scientific publications. Data was analyzed using methods of analysis of total economic value from use valueand non-use value. Based on the results of the study obtained the total economic value of the utilization and non-utilization of coral reef resources in Warbal Island and surrounding waters reached IDR. 7.275.603.819/year. The value of utilization of coral reef resources of Warbal Island and surrounding waters amounted to IDR. 7.257.318.819/year, while the non-utilization value of coral reef resources amounted to IDR. 18.250.000/year. At least, there are 11 strategies and 22 management directives recommended for the management of Warbal Island coral reef resources and surrounding waters.
ABSTRAK
Valuasi ekonomi berperan penting sebagai instrument yang komperhensif untuk memberi penilaian harga (price tag) terhadap keberadaan barang dan jasa suatu ekosistem. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisisnilai pemanfaatan, nilai non pemanfaatan dan nilai ekonomi total sumberdaya terumbu karang serta merumuskan strategi pengelolaan ekosistem terumbu kawasan Pulau Warbal dan perairan sekitarnya. Penelitian tentang valuasi ekonomi ekosistem terumbu karang Pulau Warbal dan perairan sekitarnya dilakukan pada Juli-Nopember 2019. Pengumpulan data primer dilakukan melalui pengamatan lapangan dan wawancara, sedangkan data sekunder diperoleh melalui referensi dari Pemerintah Desa, Dinas Perikanan Maluku Tenggara, WWF Indonesia dan publikasi ilmiah. Data dianalisis menggunakan metode analisis nilai ekonomi total dari use value dan non use value. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai ekonomi total dari pemanfaatan dan non pemanfaatan sumberdaya terumbu karang kawasan Pulau Warbal dan perairan sekitarnya mencapai Rp. 7.275.603.819/tahun. Nilai pemanfaatan sumberdaya terumbu karang Pulau Warbal dan perairan di sekitarnya sebesar Rp. 7.257.318.819/tahun, sedangkan nilai non pemanfaatan sumberdaya terumbu karang sebesar Rp. 18.250.000/tahun. Terdapat 11 strategi dan 22 arahan pengelolaan yang direkomendasikan untuk pengelolaan sumberdaya terumbu karang Pulau Warbal dan perairan di sekitarnya.
Kata kunci: valuasi ekonomi, ekonomi total, nilai pemanfaatan, terumbu karang, Maluku Tenggara
Downloads
References
Abrahamsz J., T. Alansar, T. Abdillah, M.M. Makailipessy, I.M. Thenu. 2017. Model Integrasi Efektivitas Pengelolaan Kawasan Konservasi dan Status Pengelolaan Perikanan: Kasus Taman Pulau Kecil Kei Kecil. Coastal and Ocean Journal 1(2): 179-188. DOI: https://doi.org/10.29244/COJ.1.2.179-188.
Allen, G.R. 2002. Reef Fishes of The Raja Ampat Islands, Papua Province, Indonesia. In A Marine Rapid Assessment of Raja Ampat Island, Papua Province, Indonesia. RAP Bulletin on Biological Assessment twentytwo.
Arisandi, A., B. Tamam, A. Fauzan. 2018. Profil Terumbu Karang Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Indonesia. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 10(2): 76-83. http://doi.org/10.20473/ jipk.v10i2.10516.
Azhar, A. 2016. Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Terumbu Karang: Antara Dampak dan Perannya Dalam Siklus Karbon. Marine Journal 2(1): 1-13.
Barton, D.N. 1994 Economis Factors and Valuation of Tropical Coastal Resources. Universiteit I Bergen. Senter for Miljo-Og Ressursstudier, Norway.
Burke, L., L. Selig, M. Spalding, 2002. Terumbu Karang Yang Terancam di Asia Tenggara: Ringkasan untuk Indonesia. World Resources Institute. 72 hal. ISBN 1-56973-510-7.
Dahuri R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut. Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
FAO, 2000. Application of Contingent Valuation Method in Developing Countries. FAO Economic and Social Development Papers No. 146/200. FAO, Rome.
Fauzi, A. & S. Anna. 2005. Studi Valuasi Ekonomi Perencanaan Kawasan Konservasi Selat Lembeh, Sulawesi Utara. Jakarta: USAID, DKP dan Mitra Pesisir.
Haslinda. 2012 Valuasi Ekonomi Ekosistem Terumbu Karang Taman Wisata Perairan Kapoposang Kabupaten Pangkep. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Hasanuddin, Makassar.
Putri, I. A. P. 2009. Valuasi Ekonomi Terumbu Karang Kawasan Konservasi Laut Kepulauan Seribu. Tesis. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor.
KKP. 2016. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Nomor 6/Kepmen-kp/2016, Tentang Kawasan Konservasi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Pulau Kei Kecil, Pulau-Pulau, dan Perairan Sekitarnya di Kabupaten Maluku Tenggara Provinsi Maluku.
Maharmingnastiti, W., A.W. Saputra, D. Wijayanto. 2015. Valuasi Ekonomi Ekosistem Terumbu Karang di Perairan Karang Kelop Kabupaten Kendal. Journal of Maquares 4(3): 188-194.
Mira M., S. Saptanto, Hikmah, 2017. Valuasi Ekonomi Terumbu Karang di Banda Neira. J. Sosek KP 12(1): 11-20. .DOI:http://dx.doi.org/10.15578/jsekp.v12i1.6284.
Ongge, D. & N.E. Rumaikewi. 2020. Pengolahan Nori Rumput Laut (Eucheuma cottonii) Dengan Penambahan Daun Singkong (Manihot esculenta) di Kabupaten Biak Numfor. Jurnal Perikanan Kamasan 1(1): 29-35.
Ramadhan, A., Lindawati, N. Kurniasari, 2016. Nilai Ekonomi Terumbu Karang di Kabupaten Wakatobi. Jurnal Sosek KP 11 (2): 133-146.
Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT. Teknik Membedah Kasus Bisnis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Rumkorem, O.L.Y., R. Kurnia, F. Yulianda. 2019. Asosiasi Antara Tutupan Komunitas Karang Dengan Komunitas Ikan Terumbu Karang di Pesisir Timur Pulau Biak, Kabupaten Biak Numfor. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 11(3): 615-625.
Setiyowati, D., Supriharyono, I. Triarso. 2016. Valuasi Ekonomi Sumberdaya Mangrove di Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang. Journal Saintek Perikanan 12 (1): 67-74. https://doi.org/10.14710/ ijfst.12.1.67-74.
Singarimbun M. & S. Effendi. 2000 Metode Penelitian Survai. Lembaga Penelitian Penyelidikan, Pengembangan Ekonomi dan Sosial [LP3ES]. Jakarta.
Sugandi, W.K. & G.M.D. Putra. 2017. Model Pengembangan Usaha Budidaya Rumput Lautu (Eucheuma cottonii) Dengan Pendekatan Causal Loop Diagram (Studi Kasus di Pantai Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya). Jurnal ilmiah Rekayasa dan Biosistem 5(1): 321-329.
Supriharyono. 2007. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati di Wilayah Pesisir dan Laut Tropis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Soemarwoto, O. 2001. Ekologi, Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan Jakarta.
Wahyudin, Y. 2004. Karakteristik Sumberdaya Pesisir dan Laut Kawasan Teluk Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi. Disertasi. Program Studi Ekonomi Sumber daya Kelautan Tropika. Sekolah Pascasarjana. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Widayatun. 2011. Peran Masyarakat Dalam Pelestarian Terumbu Karang dan Dampaknya Terhadap Peningkatan Kesejahteraan. Jurnal Kependudukan Indonesia VI(2): 1-19.
Copyright (c) 2021 TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.