ANALISA KEPADATAN DAN IDENTIFIKASI AKTIVITAS PEMANFAATAN SUMBERDAYA MOLUSKA DI PERAIRAN PANTAI TANJUNG TIRAM, DESA POKA
Abstract
Increasing the activity of the utilization of mollusc resources by the community, both domiciled around and outside the waters of Tanjung Tiram Beach can have an impact on the sustainability of these resources. This study aims to analyze the density of mollusc and identify the activity of utilization of mollusc resources in the waters of Tanjung Tiram Beach. The study was conducted in October-November 2019 in the waters of Tanjung Tiram Beach, Poka Village. Data collection is taken using the quadratic linear transect method and interviews. The results showed the highest density was represented by Nassarius quadrasi for the gastropod class while for the bivalvia class it was represented by Marcia sp. The high density in both types of mollusc is due to habitat suitability supported by the quality of the waters. Based on respondent data, there are 20 types of mollusc that are used both for consumption, sale and as raw materials for making accessories through the "bameti" activity. Utilization activities are carried out by groups of women and children. The time of taking mollusks is done at low tide which takes place 2 times a week using aids such as coconut shells, spoons, drain and machetes.
ABSTRAK
Meningkatnya aktivitas pemanfaatan sumberdaya moluska oleh masyarakat, baik yang berdomisili di sekitar maupun di luar perairan Pantai Tanjung Tiram dapat berdampak terhadap keberlanjutan sumberdaya tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kepadatan moluska serta mengidentifikasi aktivitas pemanfaatan sumberdaya moluska di perairan Pantai Tanjung Tiram. Penelitian dilakukan pada Oktober-November 2019 di perairan Pantai Tanjung Tiram Desa Poka. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode transek linier kuadrat dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan densitas tertinggi diwakili oleh Nassarius quadrasi untuk kelas gastropoda sedangkan untuk kelas bivalvia diwakili oleh Marcia sp. Tingginya densitas pada kedua jenis moluska ini disebabkan oleh kesesuaian habitat yang didukung oleh kualitas perairan. Berdasarkan data responden, terdapat 20 jenis moluska yang dimanfaatkan baik untuk dikonsumsi, di jual maupun sebagai bahan baku pembuatan aksesoris melalui aktivitas “bameti”. Aktivitas pemanfaatan dilakukan oleh kelompok perempuan dan anak-anak. Waktu pengambilan moluska dilakukan pada saat air surut yang berlangsung 2 kali dalam seminggu dengan menggunakan alat bantu seperti tempurung kelapa, sendok, serok dan parang.
Kata Kunci: kepadatan, aktivitas pemanfaatan, moluska, “bameti”, perairan Pantai Tanjung Tiram
Downloads
References
Candri, D.A., L.H. Sani, H. Ahyadi, B. Farista. 2020. Struktur Komunitas Moluska di Kawasan Mangrove Alami dan Rehabilitasi Pesisir Selatan Pulau Lombok. Jurnal Biologi Tropis 20(1): 139-147. DOI: 10.29303/jbt.v20i1.1385.
Dance, S, P. 1974. The Collector’s Encyclopedia of Shells. New Jersey. Cartwell Books Inc : 203 pp.
Dewi, A.A. 2018. Model Pengelolaan Wilayah Pesisir Berbasis Masyarakat: Community Based Management. Jurnal Penelitian Hukum De Jure 18(2): 163-182. http://dx.doi.org/10.30641/dejure.2018.V18.163-182.
Dewi, A.NM., Jelantik, S.IB, Budi A.P. 2019. Studi Tentang Keanekaragaman dan Kemelimpahan Mollusca Bentik Serta Faktor-Faktor Ekologis yang Mempengaruhinya di Pantai Mengening, Kabupaten Badung, Bali. Jurnal Pendidikan Biologi Undiksha 6(3): 146-156.
Dharma, B. 1988. Siput dan Kerang Indonesia I. Sarana Graha. Jakarta.
Dharma, B. 1992. Siput dan Kerang Indonesia II. Sarana Graha. Jakarta.
Hartanto, B. Pengelolaan Ekosistem di Wilayah Pesisir dan Laut Secara Terpadu. BAHARI Jogja XI(19): 22-46.
Hartono, T. T., T. Kodira, M. A. Iqbal dan Sonny, K. 2005. Pengembangan Teknik Rapid Appraisal for Fisheries (RAPFISH) untuk Penentuan Indikator Kinerja Perikanan Tangkap Berkelanjutan di Indonesia. Buletin Ekonomi Perikanan. 6(1): .65-76.
Islami, M.M., I. Y. Ikhsani, T. Indrabudi, I. A.H. Pelupessy. 2018. Komposisi Jenis, Keanekaragaman, dan Pemanfaatan Moluska di Pesisir Pulau Saparua, Maluku Tengah. Widyariset 4(2): 173-188.
Istiqlal, B.A., D. S. Yusuf, N.M. Suartini. 2013. Distribusi Horizontal Moluska di Kawasan Padang Lamun Pantai Merta Segara Sanur, Denpasar. Jurnal Biologi XVII(1): 10-14.
Karimah. 2017. Peran Ekosistem hutan Mangrove Sebagai Habitat Untuk Organisme Laut. Jurnal Biologi Tropis 17(2): 51-58.
Kharisma, D., Chrisna A.S, Ria A.T.N. 2012. Kajian Ekologis Bivalvia di Perairan Semarang Bagian Timur Pada Bulan Maret-April 2012. Journal of Marine Research 1(2): 216-225.
Lopuhaa, S. 2014. Studi Sumberdaya Gastropoda Pada Tipe Substrat Berbeda di Desa Suli, Kabupaten Maluku Tengah. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpatti. Ambon.
Loya. Y. 1978. Plotless and Transect Methods. In: Monographs on Oceanic Methodology. Coral Reefs: Research Method. DR. Stoddart, P. R dan RE. Johannes. UNESCO Press, 5 197-218.
Marasabessy, I., A. Fahrudin, Z. Imran, S.B. Agus. 2018. Strategi Pengelolaan Berkelanjutan Pesisir dan Laut Pulau Nusa Manu dan Pulau Nusa Leun di Kabupaten Maluku Tengah. Journal of Regional and Rural Development Panning 2(1): 1-22. DOI:http://dx.doi.org/10.29244/jp2wd.2018.2.1.1-22.
Muzani, A.R. Jayanti, M.W. Wardana, N.D. Sari, Y. L. Ginting. 2020. Manfaat Padang Lamun Sebagai Penyeimbang Ekosistem Laut di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Geografi XVIII(1): 1-14.
Odum, E. P. 1994. Dasar-Dasar Ekologi Edisi Ketiga. Universitas Gajah Mada Press. Yogyakarta.
Rahmasari, T., T. Purnomo, R. Ambarwati. 2015. Keanekaragaman dan Kelimpahan Gastropoda di Pantai Selatan Kabupaten Pamekasan, Madura. Biosaintifika 7(1): 8-14. DOI: 10.15294/biosaintifika.v7i1.3535.
Ranti. A. 2011. Struktur Komunitas Gastropoda pada Ekosistem Lamun di Gugus Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Skripsi. Universitas Indonesia. Depok.
Sairlela, I. 2008. Status dan Potensi Sumberdaya Moluska Pada Ekosistem Mangrove di Perairan Desa Waiheru. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura. Ambon. 53 hal.
Sari, Endang S. 1999. Audience Research. Ghalia Indonesia. Jakarta.
Setiawan, R., Sudarmadji, B.P. Mulyadi, R.H. Hamdani. 2019. Preferensi Habitat Spesies Kerang Laut (Moluska: Bivalvia) di Ekosistem Intertidal Tanjung Bilik Taman Nasional Baluran. Natural Science: Journal of Science and Technology 8(3): 165-170.
Siahainenia, L., S.F. Tuhumury, Pr. A. Uneputty, N.Chr. Tuhumury. 2017. Bentuk dan Pola Pemanfaatan Ekosistem Laguna Negeri Ihamahu, Maluku Tengah. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan 13(2): 99-104.
Sitaniapessy, J. 2016. Pola Pemanfaatan dan Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove di Pulau Nusalaut Kabupaten Maluku Tengah. The Journal of Fisheries Development 3(1): 17-24.
Sitompul, M.K. 2020. Identifikasi Keanekaragaman Jenis-Jenis Kerang (Bivalvia) Daerah Pasang Surut di Perairan Desa Teluk Bakau. Jurnal Manajemen Riset dan Teknologi (Jurnal Maritim) 2(1): 42-51.
Supusepa, J. 2018. Inventaris Jenis dan Potensi Gastropoda di Negeri Suli dan Negeri Tial. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan 14(1): 28-34.
Teja. M. 2015. Pembangunan untuk Kesejahteraan Masyarakat di Kawasan Pesisir. Aspirasi 6(1): 63-76.
Tupan, Ch. I. & M. Wawo. 2019. Produksi Lamun Thalassia hemprichii di Perairan Pantai Tanjung Tiram, Poka, Teluk Ambon Dalam. Prosiding Simposium Nasional Kelautan dan Perikanan VI. Universitas Hasanudin, Makassar. 53-61 hal. ISBN 978-602-71759-6-9.
Wawo, M. & Uneputty, Pr, A. 2013. Aktivitas Pemanfaatan Sumberdaya Moluska di Perairan Teluk Ambon. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan 9(2): 120-126.
Wilson, B, R., Wilson, C., dan Baker, P. 1994. Australian Marine Shells, Prosobranch Gastropods Part Two (Neogastropods). Odyssey Publishing. Australia.
Wye, K. R. 2000. The Encyclopedia of Shells. Quarto Publishing Company. London.
Copyright (c) 2021 TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.