Strategi Pengembangan Industri Gula Merah Lontar Sebagai Resource Based Industry di Kabupaten Jeneponto

Strategy for The Development of Lontar Brown Sugar Industry as A Resource Based Industry in Jeneponto District

  • Syahmidarni Al Islamiyah Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Gorontalo, Jl. Muchlis Rahim, Desa Panggulo Barat, Kecamatan Botupingge, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo
Keywords: Brown sugar, Jeneponto, lontar, resource-based industry, strategy

Abstract

The lontar sugar industry in Jeneponto Regency is one of the local industries managed by societies on a domestic scale. The complexity of the problems has slowed down the growth of the industry. Therefore, it is important to create a development strategy with the concept of agro-industry or resource-based industry. The purpose of this research was to analyze and strategize the concept. Data collected in this study was by survey, interview, questionnaire, and literature study. SWOT analysis (Strength, Weakness, Opportunities, and Threats) was applied to develop strategies. The SWOT analysis results obtained a strategy (SO, ST, WO, WT), which consists of 16 alternative strategy formulations., Five strategic formulations were obtained based on the ranking from the highest score: increasing production capacity, entrepreneurship training, forming partnership businesses, forming collaborative business groups, and promoting palm sugar products as superior regional products.

Keywords: Brown sugar; Jeneponto; lontar; resource-based industry; strategy

 

ABSTRAK

Industri gula merah lontar di Kabupaten Jeneponto adalah salah satu industri lokal yang dikelola oleh masyarakat dengan skala rumah tangga. Kompleksnya masalah yang dihadapi menyebabkan lambatnya perkembangan industri ini. Oleh karena itu, penting untuk membuat strategi pengembangan dengan konsep agroindustri atau resource based industry. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menyusun strategi. Metode pengumpulan data dengan survey, wawancara, kusioner dan studi pustaka. Analisis data untuk menyusun strategi dengan analisis Strenght, Weakness, Opportunities and Threats (SWOT). Hasil analisis SWOT diperoleh 16 formulasi alternatif strategi. Berdasarkan peringkatan diperoleh lima formulasi strategi berurut dari skor tertinggi yaitu menambah kapasitas produksi, pelatihan kewirausahaan, membentuk usaha kemitraan, membentuk kelompok usaha bersama, dan mempromosikan produk gula lontar sebagai produk unggulan daerah.

Kata Kunci: Gula-merah; Jeneponto; lontar; resource based industry; strategi

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arianti, Y.S., dan L.R. Waluyati. 2019. Analisis nilai tambah dan strategi pengembangan agroindustri gula merah di Kabupaten Madiun. Jurnal Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 3: 256-266. DOI: 10.21776/ub.jeoa.2019.003.02.4

Gabriel, A. 2013. Perencanaan Strategi Pengembangan Industri Rumah Tangga Gula Kelapa (Studi Kasus Industri Rumah Tangga Gula Kelapa Desa Gledug, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar). Disertasi. Universitas Brawijaya. URL: http://repository.ib.ac.id/id/eprint/149449

Hasanah, U., Masyhuri, dan Djuwari. 2015. Analisis nilai tambah agroindustri sale pisang di Kabupaten Kebumen. Ilmu Pertanian 18: 141-149.

Hidayah, I. 2010. Analisis prioritas komoditas unggulan perkebunan daerah Kabupaten Buru. AGRIKA 4: 1-8. DOI: 10.31328/ja.v4i1.143.

Islamiyah, S.A. 2017. Identifikasi lokasi potensial pengembangan industri pengolahan gula merah lontar di Kabupaten Jeneponto. Perbal: Jurnal Pertanian Berkelanjutan 5: 58-63. DOI: 10.30605/perbal.v5i1.686

Islamiyah, S.A. 2020. Analisis faktor potensi pengembangan industri pengolahan gula merah lontar di Kabupaten Jeneponto. Journal of Agritech Science 4: 1-12. DOI: 10.30689/jasc.v4i1.555

Karmiati, K., V.D. Yunianto, dan B.W. Prasetiyono. 2016. Strategi pengembangan agro industri gula tumbu di Kabupaten Kudus. Jurnal Litbang Provinsi Jawa Tengah 14: 25-34. DOI: 10.36762/jurnaljateng.v14i1.362

Kurniawan, M. dan N. Haryati. 2017. Analisis strategi pengembangan usaha minuman sari buah sirsak. Industria Jurnal Teknologi dan Manajemen Agroindustri 6: 97–102. DOI: 10.21776/ub.industria.2017.006.02.6

Kusumanto, I.H.D. 2016. Analisis peluang pengembangan industri gula aren dalam mendukung pengembangan industri gula aren dalam mendukung swasembada gula nasional. Jurnal Pertanian Tropik 3: 150-170. DOI: 10.32734/jpt.v3i2.2970

Maarif, S. dan H. Syam. 2008. Kajian Perlunya Kebijakan Pengembangan Agroindustri Sebagai Leading Sector. Bogor: Program Studi Teknologi Industri Pertanian, Program Doktor PPs IPB Bogor.

Maemunah, S. 2015. Strategi Pengembangan Industri Kecil Gula Aren di Kecamatan Limbangan, Kabupaten Kendal. Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Semarang.

Saputra, E., L. Fitriana, dan E. Bahar. 2012. Strategi pengembangan usaha gula aren di Desa Rambah Tengah Barat Kecamatan Rambah Kabupaten Rokan Hulu. Jurnal Sungkai 1: 22-31. DOI: 10.30606/js.v1i1.178

Sartina, D.F. 2019. Kemendes PDTT Dorong Pengembangan Produk Unggulan Desa. https://ekonomi.bisnis.com/read/20190621/9/936322/kemendes-pdtt-dorong-pengembangan-produk-unggulan-desa. Diakses: 13 Juli 2020.

Siregar, G., Salman, dan L. Wati. 2014. Strategi pengembangan usaha tahu rumah tangga. Agrium 19: 12-20. DOI: 10.30596/agrium.v19i.327

Tambunan, P. 2010. Potensi dan kebijakan pengembangan lontar untuk menambah pendapatan penduduk. Jurnal Analisi Kebijakan Hutan 7: 27-45. DOI: 10.20886/ jakk.2010.7.1.27-45

Rangkuti, F. 2005. Analisis SWOT Teknik Pembedahan Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka.

Wongkar, N., J.N.K. Dumais, dan T.M. Katiandagho. 2017. Strategi pengembangan agroindustri gula aren di Desa Tondei 1. Jurnal Agri-Sosio Ekonomi 13: 215-226. DOI: 10.35791/agrsosek.13.3A.2017.18187

Published
2021-04-24
How to Cite
Islamiyah, S. (2021). Strategi Pengembangan Industri Gula Merah Lontar Sebagai Resource Based Industry di Kabupaten Jeneponto. AGRITEKNO: Jurnal Teknologi Pertanian, 10(1), 36-44. https://doi.org/10.30598/jagritekno.2021.10.1.36