Kinerja Produksi dan Kualitas Karkas Itik yang Diberi Ransum Mengandung Ampas Sagu
Abstract
The aim of the study was to determine the effect sago waste in the rations on performance and carcass quality of duck as meat producer. The treatments of this experiment were R0 (0% sago waste/control diet), R1 (5% sago waste), R2 (10% sago waste), and R3 (15% sago waste). The experimental died contained 16% crude protein and 2900 kcal /kg metabolizable energy. Ducks used in this experiment was 6 weeks old male of ducks Mojosari and Pekin cross breed. The research design use was a complete Randomized Design using 4 feeding treatment, 5 replications, and 3 ducks per replication pens. The parameters measured were: feed intake, weight gain, feed conversion, carcass weight, carcass percentage and abdominal fat percentage. The results showed that the used of sago waste had no significant effect on feed consumption, weight gain, feed conversion, carcass weight, carcass and abdominal fat percentage. It can be concluded that used of sago waste up to 20% has no negative effects on performance and carcass quality of ducks.
Keywords: abdominal fat, carcass quality, duck, sago waste
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh penggunaan ampas sagu dalam ransum terhadap kinerja produksi dan kualitas karkas itik sebagai penghasil daging. Perlakuan pakan yang dicobakan dalam penelitian ini adalah R0 (tanpa ampas sagu), R1 (ampas sagu 5%), R2 (ampas sagu 10%), dan R3 (ampas sagu 15%). Ransum disusun mengandung protein kasar 16% dan energi metabolis 2900 kkal/kg. Itik yang digunakan adalah itik jantan persilangan Mojosari dan Pekin berumur 6 minggu. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap pola searah dengan 4 perlakuan pakan dengan 5 ulangan, dan 3 ekor itik untuk tiap ulangan. Parameter yang diamati adalah: konsumsi ransum, pertambahan berat badan, konversi ransum, berat karkas, persentase karkas dan persentase lemak abdominal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan ampas sagu tidak berpengaruh signifikan terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, berat karkas, persentase karkas dan lemak abdominal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan ampas sagu sampai taraf 20% tidak berpengaruh negatif terhadap kinerja produksi dan kualitas karkas itik.
Kata kunci: ampas sagu, itik, kualitas karkas, lemak abdominal
Downloads
References
Agustina, D., N. Iriyanti dan S. Mugiyono, 2013. Pertumbuhan dan konsumsi pakan pada berbagai jenis itik lokal betina yang pakannya disuplementasi probiotik. Jurnal Ilmiah Peternakan 1: 691-698.
Anggorodi, 1995. Ilmu Makanan Aneka Ternak Unggas. Gramedia. Jakarta.
Antawidjaja, T., I.A.K. Bintang, Supriyati, A.P. Sinurat dan I.P. Kompiang. 1997. Penggunaan ampas kirai (Metroxylon sago) dan hasil fermentasinya sebagai bahan pakan itik yang sedang tumbuh. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 2: 175-180.
Dewanti, R., M. Irham, dan Sudiyono, 2013. Pengaruh penggunaan eceng gondok (Eichornia crassipes) terfermentasi dalam ransum terhadap persentase karkas, non-karkas, dan lemak abdominal itik lokal jantan umur delapan minggu. Buletin Peternakan 37: 19-25.
Fouad, A.M. and H. K. El-Senousey. 2014. Nutrional factors affecting fat abdominal in poultry: A review. Asian-Australasian Journal of Animal Sciences 27: 1057-1068.
Han, H.Y., K.Y. Zhang, X.M. Ding, S.P. Bai, Y.H. Luo, J.P. Wang, and Q.F. Zeng. 2017. Effect of dietary fiber level on performance, gizzard, intestinal morphology, and nutrient utilization in meat duck from 1 to 21 days of age. Poultry Science 0: 1-9.
Herdiana, R.M., Y. Marshal, R. Dewanti, dan Sudiyono. 2014. Pengaruh penggunaan ampas kecap dalam pakan terhadap pertambahan bobot badan harian, konversi pakan, rasio efisiensi protein, dan produksi karkas itik lokal jantan umur delapan minggu. Buletin Peternakan 38: 257-162.
Hetland, H. and B. Svihus. 2001. Effect of oat hulls on performance, gut capacity and feed passage time in broiler chickens. British Poultry Science 42: 354-361.
Jha, R. and J.D. Berrocoso. 2015. Review: Dietary fiber utilization and its effect on physiologycal function and gut health of Swine. Animal 9: 1441-1452.
Just, A., J. Fernandez, and H. Jargensen, 1983. The net energy value of diets for growth in pigs in relation to the fermentative processes in the digestive tract and the site of absorption of the nutrients. Livestock Production Science 10: 171-186.
Kang, P., Y.Q. Hou, D. Toms, N.D. Yan, B.Y. Ding, and J. Gong, 2013. Effects of enzyme complex supplementation to a paddy-based diet on performance and nutrient digestibility of meat-type ducks. Asian-Australasian Journal of Animal Sciences 26: 253-259.
Larasati, G. A. A., L. D. Mahfudz dan W. Sarengat. 2017. Pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum terhadap performa itik Mojosari. Jurnal Peternakan Indonesia 19: 72-78.
Linggang, S., L.Y. Phang, M.H. Wasoh, and S. Abd-Aziz, 2012. Sago pith as an alternative cheap substrate for fermentable sugars production. Applied Biochemistry and Biotechnology 167: 122-131.
Louhenapessy, J.E. 1998. Sagu di Maluku (Harapan dan Tantangan dalam Pembangunan): disampaikan dalam Seminar Berkala pada Pusat Studi Maluku, Unpatti, Ambon.
Mangisah, I., M.H. Nasoetion, W. Murningsih, dan Arifah. 2007. Pengaruh serat kasar ransum terhadap pertumbuhan, produksi, dan penyerapan “volatile fatty acids†pada itik Tegal. Majalah Ilmiah Peternakan 10 (3).
Mangisah, I., B. Sukamto, dan M.H. Nasution, 2009. Implementasi daun eceng gondok fermentasi dalam ransum itik. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture 34: 127-133.
Matitaputty, P.R., R.R. Noor, P.S. Hardjosworo, dan C.H. Wijaya. 2011. Performa, persentase karkas dan nilai heterosis itik alabio, cihateup dan hasil persilangannya pada umur delapan minggu. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 16: 90-98.
Nesheim, M.C., R.E. Austic, and L.E. Card. 1979. Poultry Production. 12th ed. Lea and Febiger, Philadelphia.
Purba, M. dan L.H. Prasetyo. 2014. Respon pertumbuhan dan produksi karkas itik pedaging EPMp terhadap perbedaan kandungan serat kasar dan protein dalam pakan. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 19: 220-230.
Purba, M. dan P.P. Ketaren. 2011. Konsumsi dan konversi pakan itik lokal jantan umur delapan minggu dengan penambahan santoquin dan vitamin E dalam pakan. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 16: 280-287.
Purba, M. dan P.P. Ketaren. 2013. Performa itik genotype EPMp umur enam minggu dengan pemberian berbagai level protein dan serat kasar dalam ransum. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner: 553-560.
Rumalatu, F.J. 1981. Distribusi dan Potensi Pati Beberapa Sagu (Metroxylon sp.) di Daerah Seram Barat. Karya Ilmiah. Fakultas Pertanian/Kehutanan yang berafiliasi dengan Fateta IPB, Bogor.
Siri, S., H. Tobioka and I. Tasaki. 1992. Effects of dietary cellulose level on nutrient utilization in chickens. Asian Journal of Animal Sciences 5: 741-746.
Soeparno. 2005. Ilmu dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Srigandono, B. 1997. Produksi Unggas Air. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Steel, R.G.D. dan J.H. Torrie. 1991. Prinsip dan Prosedur Statistika. Suatu pendekatan biometrik. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Subhan, A., E.S. Rohaeni dan R. Qomariah, 2009. Pengaruh penggunaan kombinasi sagu kukus dan tepung keong mas dalam formulasi pakan terhadap performans itik jantan MA umur 1-8 minggu. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner: 633-639.
Suciani, K. W. Parimartha, N.L.G. Sumardani, I.G.N.G. Bidura, I.G.N. Kayana, dan S.A. Lindawati. 2011. Penambahan multi enzim dan ragi tape dalam ransum berserat tinggi (pod-kakao) untuk menurunkan kolesterol daging broiler. Jurnal Veteriner 12: 69-76.
Sutrisna, R. 2011. Penggunaan beberapa tingkat serat kasar dalam ransum itik jantan sedang bertumbuh. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan 11: 112-118.
Warmadewi, D.A., A.A.P. Wibawa dan I.G.N.G. Bidura. 2007. Pengaruh tingkat pod kakao dalam ransum terhadap penampilan itik Bali umur 2-8 minggu. Majalah Ilmiah Peternakan 10 (3).
Zulkarnain, D., Zuprizal, Wihandoyo, and Supadmo. 2017. Effect of sago waste as local feed resource that gives cellulose enzyme in feed on carcass and organ characteristics of broiler chickens. The 7th International Seminar on Tropical Animal Production. Contribution of Livestock Production on Food Sovereignty in Tropical Countries: 280-285. September 12-14, Yogyakarta, Indonesia.
Zuprizal. 2006. Nutrisi Unggas Lanjut. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan UGM, Yogyakarta.
Copyright (c) 2018 AGRITEKNO, Jurnal Teknologi Pertanian
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal the right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).