ANALISIS KESESUAIAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI PERAIRAN TELUK AMBON BAGUALA

  • Piter J R Lase Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kelautan Pascasarjana Universitas Pattimura
  • Semuel F Tuhumury Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura
  • Harold J D Waas Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura
Keywords: Baguala Bay, cultivation area, seaweed, suitability, GIS

Abstract

Baguala Bay is a high potential area with a rich fishery resources. Marine aquaculture field area should be determined by considering the ecological, technical, hygienic, socio-economic conditions simultaneously to the laws and regulation. The research is done in order to analyze chemical and biophysical indicators in the waters of Baguala Bay and to determine seaweed (Eucheuma cottonii) cultivation area considering the determination of seaweed cultivation zone. The result is done in February to March 2020 continues by laboratory analysis and data tabulation based on the time schedule. Interpolation Inverse Distance Weighted (IDW) is used to analyze data. The result shows the suitability cultivation area in Baguala Bay is 1048.296 ha or 78.7% is in high suitable rate and 282.483 ha or 21.2% is in suitable rate. Among all of the criteria of suitable cultivation area in Baguala Bay, nitrate is the criteria with the high suitability parameter overall.

 

ABSTRAK: Teluk Baguala merupakan kawasan yang memiliki potensi sumberdaya perikanan yang cukup melimpah. Penentuan lokasi lahan budidaya perikanan laut harus didasarkan pertimbangan ekologis, teknis, higienis, sosio-ekonomis, dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis indikator biofisik dan kimia perairain Teluk Baguala serta menentukan lokasi budidaya rumput laut (Eucheuma cottonii) dalam kaitan penetapan zonasi budidaya rumput laut. Penelitian berlangsung dari Februari hingga Maret 2020 dilanjutkan dengan analisa laboratorium dan tabulasi data berdasarkan waktu yang ditetapkan. Analisis data yang di gunakan penelitian ini adalah metode Interpolasi Inverse Distance Weighted (IDW). Hasil penelitian menunjukan kesesuaian lahan budidaya di Teluk Baguala memperoleh 1048.296 ha atau 78.7% untuk kelas sangat sesuai dan 282.483 ha atau 21.2% untuk kelas sesuai. Dari semua kriteria kesesuaian lahan budidaya di Teluk Baguala, nitrat merupakan kriteria yang mempunyai parameter perairan masuk dalam kelas sangat sesuai secara keseluruhan.

 

Kata Kunci: Teluk Baguala, lahan budidaya, rumput laut, kesesuaian, SIG

Downloads

Download data is not yet available.

References

Annugerah, A., I. F. Astuti, A. H. Kridalaksana. 2016. Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Pemetaan Lokasi Toko Oleh-Oleh Khas Samarinda. Jurnal Informatika Mulawarman 11(2): 43-47.

Arismunandar, R. 2017. SIstem Informasi Geografis sebagai Alat Monitoring Terhadap Apotek Kerja Sama PT Bayer Indonesia. TEKNOSI 3(1): 187-198.

BPMD. 2007. Penanaman Modal di Maluku. BPMD Provinsi Maluku.

Burdames, Y. & E.L.A. Ngangi. 2014. Kondisi Lingkungan Perairan Budidaya Rumput Laut di Desa Arakan, Kabupaten Minahasa Selatan. Budidaya Perairan 2(3): 69-75

Damis, Surianti, Hasrianti, A. R.S. Putri, Asmidar. 2020. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuan Lokasi Budidaya Rumput Laut di Pesisir Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang. Albacore 4(2): 119-124.

Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air: Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Penerbit Kanisius Yogyakarta.

Ferdiansyah, H.I., I. Praktikto, Suryono. 2019. Pemetaan Kesesuaian Lahan untuk Budidaya Rumput Laut di Perairan Pulau Poteran, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Journal of Marine Research 8(1): 36-40.

Fikri, M., S. Rejeki, L.L. Widowati. 2015. Produksi Kualitas Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dengan Kedalaman Berbeda di Perairan Bulu Kabupaten Jepara. Journal of Aquaculture Management and Technology 4(2): 67-74.

Juniardi, F. & H. Azwansyah. 2014. Penyusunan Sistem Informasi Geografis Infrastruktur Transportasi Kabupaten Kapuas Hulu Berbasis WEB. Jurnal ELKHA 6(1): 6-12.

Kaihatu, M.M. 2018. Kontribusi Sektor Perikanan Dalam Perekonomian Kabupaten Maluku Tengah. Jurnal Matematika, Saint dan Teknologi 19(1): 57-71.

Lumi, K.W., U.N.W.J. Rembet, S. Darwisito. 2019. Kajian Ekologi-Ekonomi Budidaya Ikan Kuwe (Caranx sp) di Kecamatan Lembeh Utara Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax 7(1): 121-133.

NCGIA. 2007. Interpolation Inverse Distance Weighting. http://www.ncgia. ucsb.edu/pubs/spherekit/inverse.html. Diakses 11 Juli 2020.

Putri, A.P.S., M.S. Utama, R. N. Rachmania, R.P. Soesanto. 2014. Perancangan Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Informasi Geografis Pemberian Bantuan Korban Banjir di Kabupaten Bandung Selatan. Seminar Nasional IENACO. Hal 318-326. ISSN 2337-4349.

Putri, F.D.M., E. Widyastuti, Christiani. 2014. Hubungan Perbandingan Total Nitrogen dan Total Fosfor Dengan Kelimpahan Chrysophyta di Perairan Waduk Panglima Besar Soedirman, Banjarnegara. Scripta Biologica 1(1): 96-101.

Radiarta, I.N., S. E. Wardoyo, B. Priono, O. Praseno. 2017. Aplikasi Sistem Informasi Geografis untuk Penentuan Lokasi Pengembangan Budidaya Laut di Teluk Ekas, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia 9(1): 67-80.

Radiarta, I.N., Erlania, J. Haryadi. 2015. Analisis Pengembangan Perikanan Budidaya Berbasis Ekonomi Biru dengan Pendekatan Analytic Hierarchy Process (AHP). Jurnal Sosek KP 10(1): 47-59.

Rohman, A., R. Wisnu, S. Rejeki. 2018. Penentuan Kesesuaian Wilayah Muara Gembong, Kabupaten Bekasi untuk Lokasi Pengembangan Budidaya Rumput Laut dengan Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis (SIG). Jurnal Sains Akuakultur Tropis 2(2018)1: 73-82.

Sastrawijaya, A.T. 2000. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta.

Siahanienia, S.M., J. Hiariey, MS. Baskoro, W. Waileruny. 2017. Pemanfaatan Optimal Sumberdaya Cakalang di Perairan Maluku. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan 13(2): 125-134.

Sirza, L.O.M.J., A. Hartoko, Suminto. 2016. Analisis Kesesuaian Lokasi dan Data Spasial Budidaya Laut Berdasarkan Parameter Kualitas Perairan di Teluk Lasongko Kabupaten Buton Tengah. Seminar Nasional Inovasi dan Aplikasi Teknologi di Industri (SENIATI). Hal 80-84.

Susilowati, T., S. Rejeki, E. N. Dewi, Zulftriani. 2012. Pengaruh Kedalaman Terhadap Pertumbuhan Rumput Laut (Eucheuma cottonii) yang Dibudidayakan dengan Metode Longline di Pantai Mlonggo, Kabupaten Jepara. Jurnal Saintek Perikanan 8(1): 7-12.

Wulandari, S.R., S. Hutabarat, Ruswahyuni. 2015. Pengaruh Arus dan Substrat Terhadap Distribusi Kerapatan Rumput Laut di Perairan Pulau Panjang Sebelah Barat dan Selatan. Diponegoro Journal of Maquares 4(3): 91-98.

Published
2020-10-13
How to Cite
Lase, P., Tuhumury, S., & Waas, H. (2020). ANALISIS KESESUAIAN LOKASI BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii) DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI PERAIRAN TELUK AMBON BAGUALA. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 16(2), 77-83. https://doi.org/10.30598/TRITONvol16issue2page77-83