PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT BERBASIS ANALISA KESESUAIAN LAHAN DI PERAIRAN NURUWE

  • Valentine D Saleky Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kelautan Pascasarjana Universitas Pattimura
  • Semuel F Tuhumury Jurusan Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura
  • W Waileruny Jurusan Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unversitas Pattimura
Keywords: Land suitability, aquaculture, carrying capacity, seagrass, Nuruwe waters

Abstract

The Nuruwe waters are oceanic waters with a considerable amount of fisheries resources and a potential for tourism in natural and aquaculture tourism. This research aimed to analyze the characteristics of the physical and chemical parameters as a limiting factor for the site selection of seaweed cultivation in Nuruwe waters and analyze land suitability of seaweed cultivation based on its criteria and determine the area of cultivation. A random sampling technique was applied to the data collection of marine environmental parameters. Data were analyzed using a spatial analysis with GIS techniques and carrying capacity analysis. The spatial analysis was used to determine the land suitability of seaweed cultivation based on the site selection criteria. The results showed that water quality parameters were suitable to support seaweed cultivation with the longline system. The effective area is ± 10 ha, with the number of longlines that can be placed as many as 20 units.

ABSTRAK

Perairan Nuruwe merupakan perairan oseanis dan juga perairan dengan potensi perikanan yang cukup melimpah serta terdapat potensi wisata baik dalam wisata alam maupun wisata budidaya. Tujuan dari penelitian ini adalah 1) menganalisis karakteristik parameter fisika-kimia sebagai faktor pembatas kesesuaian lokasi budidaya rumput laut di perairan Nuruwe, serta 2) menganalisis kesesuaian lahan budidaya rumput laut berdasarkan kriteria kesesuaian lahan dan menentukan luasan lahan budidaya. Metode pengambilan data parameter lingkungan perairan dengan teknik random sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis spasial untuk menentukan kesesuaian lahan menggunakan GIS berdasarkan kriteria kelayakan budidaya rumput laut dan analisis daya dukung. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh parameter kualitas air yang diukur layak atau sesuai untuk mendukung kegiatan budidaya sistem longline di perairan Nuruwe. Kesesuaian lahan budidaya rumput laut dengan sistem longline di perairan Nuruwe tergolong sesuai (S2). Luasan lahan yang efektif sebesar ± 10 ha dengan jumlah sebanyak 20 unit longline.

 Kata Kunci: Kesesuaian lahan, budidaya, daya dukung, rumput laut, perairan Nuruwe

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adipu, Y., Lumenta. C., Kaligis. E., Sinjal. H.J. 2013. Kesesuaian Lahan Budidaya Laut Di Perairan Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan Sulawesi Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis. Vol IX-1: 19-26. DOI: https://doi.org/ 10.35800/jpkt.9.1.2013.3448.

Akib, A., M. Litaay, Ambeng dan M. Asnady. 2015. Kelayakan Kualitas Air untuk Kawasan Budidaya Eucheuma Cottoni Berdasarkan Aspek Fisika, Kimia dan Biologi di Kabupaten Kepulauan Selayar. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis. 1(1): 25-36. DOI: 10.35800/jplt.3.1. 2015.9203.

Amarullah. 2007. Pengelolaan Sumberdaya Perairan Teluk Tamiang Kabupaten Kota baru Untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut (Eucheuma Cottonii). Tesis. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Anggadiredja, J.T, A. Zantika, H. Purwoto, S. Istini. 2006. Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta.

Ariyati, R.W., L. Syah’rani, dan E. Arini. 2007. Analisis Kesesuaian Perairan Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan sebagai Lahan Budidaya Rumput Laut Menggunakan Sistim Informasi Geografis. Jurnal Pasir Laut 3(1): 27-45.

Borolla, D. 2011. Pengembangan Kawasan Budidaya Ikan Dan Rumput Laut Di Perairan Kaibobo Berbasis Kesesuaian Dan Daya Dukung. Tesis. Program Pascasarjana Unpatti. Ambon.

Bountyfa. M., A. Alamsjah, S. Subekti. 2012. Pengaruh Medium Yang Tercemar Deterjen Terhadap Pertumbuhan, Kandungan Alginat Dan Klorofil Sargassum Sp. Journal of Marine and Coastal Science 1(1), 13 – 21.

Burase. H., Rompas. R.J., Ngangi. E.L.A. 2013. Kesesuaian Areal Budidaya Rumput Laut Berdasarkan Kapasitas Perairan Desa Arakan Kabupaten Minahasa Selatan. Budidaya Perairan 1(1): 27-35 DOI: https://doi.org/10.35800/bdp.1.1.2013.728.

Fadli, R. Pambudy, Harianti. 2017. Analisis Daya Saing Agribisnis Rumput Laut di Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Agribisnis Indonesia 5(2): 89-102. E-ISSN 2579-3594.

Gufana, S.S.M., Fendi. F., Karyawati. K., Sommeng, A. 2017. Kajian Kesesuaian Lokasi Perairan Untuk Budidaya Rumput Laut di Kabupaten Muna,Indonesia. Jurnal Akuakultur Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil 1(2): 13-24 E-ISSN 2598-8298.

Hikmah. 2015. Strategi Pengembangan Industri Pengolahan Komoditas Rumput Laut E. Cottonii untuk Peningkatan Nilai Tambah di Sentra Kawasan Industrialisasi. Jurnal Kebijakan Sosek KP 5(1): 27-36.

Kementerian Kelautan dan Perikanan. 2018. Laporan Tahunan 2018. Jakarta.

Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 51 tentang Baku Mutu Air Laut. Jakarta.

Khasanah, U. 2013. Analisis Kesesuaian Perairan Untuk Lokasi Budidaya Rumput Laut Eucheuma cottonii Di Perairan Kecamatan Sajoanging Kabupaten Wajo. Skripsi. Ilmu Kelautan Universitas Hassanudin. Makassar.

Maryunus, R.P., J. Hiariey, Y. Lopulalan. 2018. Faktor Produksi dan Perkembangan Produksi Usaha Budidaya Rumput Laut Kotoni di Kabupaten Seram Bagian Barat. Jurnal Sosek KP 13(2): 179-192.

Maufilda. 2015. Kandungan BOD, COD, TSS, pH dan Minyak atau Lemak pada Air Limbah Di Inlet Dan Outlet Industi Cold Storage Udang (Studi Di PT. Panca Mitra Multi Perdana Kapongan-Situbondo). Skripsi. Universitas Jember.

Mira. 2012. Insentif Ekonomi Terhadap Usaha Aquaculture. Jurnal Ekonomi Pembangunan 13(2): 235-246.

Nurwidodo, A. Rahardjanto, Husamah, M. Odi, A. Mufrihah. 2017. Potenis, Kendala, dan Strategi Pengembangan Budidaya Rumput Laut Berbasis Kolaborasi di Daerah Kepulauan Sapeken Kabupaten Sumenep. Prodising Seminar Nasional III “Biologi, Pembelajaran, dan Lingkungan Hidup Perspektif Interdisiplinerâ€. Diselenggarakan oleh Prodi Pendidikan Biologi-FKIP bekerjasama dengan Pusat Studi Lingkungan dan Kependudukan (PSLK) Universitas Muhammadiyah Malang, 29 April 2017. http://research-report.umm.ac.id/ index.php/.

Pongmasak, P.R, Hasnawi, A.M. Pirzan, M. Lanuru. 2010. Analisis Kesesuaian Lahan Untuk Pengembangan Budidaya Rumput Laut Di Gusung Batua Pulau Badi Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. J. Riset Akuakultur 5(2): 299-316. DOI: http://dx.doi.org/10.15578/jra.5.2.2010.299-316.

Rangka, N. A dan M. Paena. 2012. Potensi Dan Kesesuaian Lahan Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) Di Sekitar Perairan Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan 4(2).

Ramdhan. Y.M., Prihantono. J., Gunawan. D., Saepuloh. D., Salim. H.L., Rizaki. I. Zahara. R.I. 2017. Pengelolaan Budidaya Rumput Laut Berbasis Daya Dukung Lingkungan Perairan Di Pesisir Kabupaten Dompu, Provinsi NTB. Seminar Nasional Geomatika 2017: Inovasi Teknologi Penyediaan Informasi Geospasial Untuk Pembangunan Berkelanjutan. Jakarta. DOI: http://dx.doi.org/10.24895/SNG.2017.2-0.391.

Risnawati, m. Kasim, Haslianti. 2018. Studi Kualitas Air Kaitannya Dengan Pertumbuhan Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii) pada Rakit Jaring Apung di Perairan Pantai Lakeba Kota Bau-Bau Sulawesi Tenggara. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan 4(2): 155-164. E-ISSN 2503-4286.

Santoso, L. & Y. T. Nugraha. 2008. Pengendalian Penyakit Ice-Ice untuk Meningkatkan Produksi Rumput Laut Indonesia. Jurnal Saintek Perikanan 3(2): 37-43.

Schaduw, J. N. W. & E. Ngangi. 2015. Karakteristik Lingkungan Perairan Teluk Talengen Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagai Kawasan Budidaya Rumput Laut (Kappaphycus alvarezii).

Soselisa, A. 2006. Kajian Pengelolaan Sumberdaya Pesisir Dan Laut Gugusan Pulau-Pulau Padaido Distrik Padaido Kabupaten Biak Numfor Papua. Disertasi. Program Pascasarjana IPB. Bogor.

Sugandi, W. K. & G. M. D. Putra. 2017. Model Pengembangan Usaha Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dengan Pendekatan Causal Loop Diagram (Studi Kasus di Pantai Cipatujah Kabupaten tasikmalaya). Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem 5(1): 321-329.

Tangko. A.M. 2008. Potensi dan Prospek serta Permasalahan Pengembangan Budidaya Rumput Laut di Provinsi Sulawesi Selatan. Media Akuakultur 3(2): 137-144.

Ulqodry, T.Z., Yulizman. Syahdan, M., Santoso. 2010. Karateristik dan Sebaran Nitrat, Fosfat, dan Oksigen terlarut di Perairan Karimunjawa Jawa Tengah. Jurnal Penelitian Sains 13(1): 35-41.

Published
2020-04-30
How to Cite
Saleky, V., Tuhumury, S., & Waileruny, W. (2020). PENGEMBANGAN KAWASAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT BERBASIS ANALISA KESESUAIAN LAHAN DI PERAIRAN NURUWE. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 16(1), 38-52. https://doi.org/10.30598/TRITONvol16issue1page38-52