ETNOMATEMATIKA PADA PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK DAN GASING KHAS KEBUDAYAAN SUNDA

  • Chatarina Febriyanti Program Studi Informatika, Universitas Indraprasata PGRI Jakarta
  • Rendi Prasetya Program Studi Informatika, Universitas Indraprasata PGRI Jakarta
  • Ari Irawan Program Studi Informatika, Universitas Indraprasata PGRI Jakarta
Keywords: Etnomatematika, Sunda, Gasing, Tapak gunung

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan hal-hal apa saja yang terdapat unsur matematika pada kebudayaan sunda khususnya pada permainan tradisonal yang ada di Purwakarta. Dalam masyarakat sunda disadari atau tidak, banyak masyarakat yang menggunakan matematika dalam permainan anak. Metode dalam penelitian ini adalah survey eksplorasi dengan pendekatan kualitatif dimana instrument yang digunakan adalah lembar observasi, pedoman wawancara, studi literatur dan konsultasi dengan pakar etnomatematika. Hasil dari penelitian ini adalah dalam permainan anak khas kebudayaan sunda yaitu Engklek terdapat unsur geometri datar, yaitu persegi, persegi panjang dan setengah lingkaran dalam petakan yang digunakan dalam permainan. Selain itu terdapat pula unsur membilang pada permainannya. Sedangkan untuk gasing terdapat unsur matematika berupa tabung yang bentuk permainanya seperti tabung. Dalam proses permainannya terdapat unsur pendidikan karakter berupa kebersamaan, kejujuran, sportivitas dan lain-lain.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] A. Irawan and G. Kencanawaty, “Implementasi pembelajaran matematika realistik berbasis etnomatematika,” J. Medives, vol. 1, no. 2, pp. 74–81, 2017.
[2] N. Rusliah, “Pendekatan Etnomatematika dalam Permainan Tradisional Anak di Wilayah Kerapatan Adat Koto Tengah Kota Sungai Penuh Propinsi Jambi,” 2016, pp. 2–5.
[3] Risdiyanti and R. C. I. Prahmana, “Ethnomathematics: Exploration in Javanese Culture,” in Journal of Physics: Conference Series, 2017, pp. 1–6.
[4] E. J. A. Luckrista and D. Komalasari, “Pengaruh permainan kayu malele terhadap kemampuan mengenal konsep ukuran anak,” pp. 1–6.
[5] Sudirman, Rosyadi, and W. D. Lestari, “Penggunaan etnomatematika pada karya seni batik Indramayu dalam pembelajaran geometri transformasi,” Pedagogy, vol. 2, no. 1, pp. 74–85, 2017.
[6] G. Kencanawaty and A. Irawan, “Penerapan etnomatematika dalam pembelajaran matematika di sekolah berbasis budaya,” J. Ekuivalen, vol. 27, no. 2, pp. 169–175, 2017.
[7] Marsigit, “Pembelajaran matematika dalam perspektif kekinian,” Math Didact. J. Pendidik. Mat., vol. 2, no. 3, pp. 132–141, 2016.
[8] A. Irawan, “Penggunaan ethnomatematika engklek dalam pembelajaran matematika,” J. MathEducation Nusant., vol. 1, no. 1, pp. 46–51, 2018.
[9] R. M. Hariastuti, “Permainan tebak-tebakan buah manggis: sebuah inovasi pembelajaran matematika berbasis etnomatematika,” J. Mat. dan Pendidik. Mat., vol. 2, no. 1, pp. 25–35, 2017.
[10] O. A. Cimen, “Discussing Ethnomathematics: Is Mathematics Culturally Dependent?,” Procedia - Soc. Behav. Sci., vol. 152, pp. 523–528, 2014.
Published
2018-05-07
How to Cite
[1]
C. Febriyanti, R. Prasetya, and A. Irawan, “ETNOMATEMATIKA PADA PERMAINAN TRADISIONAL ENGKLEK DAN GASING KHAS KEBUDAYAAN SUNDA”, BAREKENG: J. Math. & App., vol. 12, no. 1, pp. 1-6, May 2018.