KORELASI MULTIVARIABEL ENSO, MONSUN DAN DIPOLEMODE TERHADAP VARIABILITAS CURAH HUJAN DI MALUKU

  • Alexander Y. Elake Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura
  • Merlin Talahatu Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pattimura
  • Pieldrie Nanlohy Pusat Pengolahan Infrakstruktur Data Spasial (PPIDS) Universitas Pattimura
Keywords: Korelasi multivariabel, curah hujan, ENSO, Monsun, Dipole Mode

Abstract

Analisis korelasi multivariabel antara curah hujan diMaluku (Ambon, Tual, dan Saumlaki) dengan anomali suhu the El Niño Southern Oscillation (ENSO) di daerah Niño 3.4 Samudera Pasifik, angin Monsun di wilayah Maluku serta anomali suhu Dipole Mode Event (DME) di Samudera Hindia telah dilakukan dengan analisa korelasi parsial dan berganda. Analisis tersebut dilakukan untuk data selama 10 tahun kalender yaitu dari Januari 2005 – Desember 2014 yang meliputi dua periode kejadian El Niño (tahun 2006/07 dan 2009/10), dua tahun fasa ENSO Normal (2005 dan 2013), dan tiga periode La Niña (2007/08, 2010/11, dan 2011/12). Pengaruh interaksi ENSO, Monsun dan Dipole Mode terhadap curah hujan Maluku ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi berganda (rb1) yang berkisar antara 0,748 – 0,999 dan nilai koefisien penentu berganda (rpb1) dengan kisaran 55,9–99,8% pada fasa El Niño. Sedangkan untuk fasa ENSO Normal nilainya berturut-turut rb2 = 0,807–0,905 dan rpb2 = 64,6 – 81,9%, dan untuk fasa fasa La Niña adalah rb3 = 0,674–0,964 dan rpb3 = 45,4– 92,9%. Pengaruh ENSO yang dominan terhadap curah hujan Ambon terlihat pada fasa El Niño dan fasa La Niña, sedangkan Monsun lebih dominan pada ENSO Normal. Untuk Tual, pengaruh ENSO, Monsun, dan Dipole Mode sama-sama terlihat pada fasa El Niño dan fasa La Niña, sedangkan Monsun lebih dominan dari Dipole Mode pada ENSO Normal. Sementara pengaruh Dipole Mode sangat dominan terhadap curah hujan Saumlaki.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1] F. Iskandar., Variabilitas Curah Hujan Dan Debit Sungai Di Dak Brantas. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamDepartemen Geografi Depok Januari 2012.
[2] B. H. K. Tjasyono., A. Lubis., Ruminta, dan S. W. B. Harijono., Dampak Variasi Temparatur Samudera Pasifik dan Hindia Ekuatorial Terhadap Curah Hujan Di Indonesia, Jurnal Sains Dirgantara, hal : 83-95, 2008.
[3] I. Hasan., Analisis Data Penelitian Dengan Statitik, PT Bumi Aksara, Jakarta , 2004.
[4] B. H. K. Tjasyono., Klimatologi Umum, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 1999.
[5] K. E. Trenberth., The definition of El Niño. Bull Amer Meteor Soc 78:2771–2777, 1997.
[6] N. H. Saji, B. N. Goswami, P. N. Vinayachandran, and T. Yamagata., A dipole mode in the Tropical Indian Ocean, Nature, vol. 401, pag : 360-363, 1999.
Published
2018-05-16
How to Cite
[1]
A. Elake, M. Talahatu, and P. Nanlohy, “KORELASI MULTIVARIABEL ENSO, MONSUN DAN DIPOLEMODE TERHADAP VARIABILITAS CURAH HUJAN DI MALUKU”, BAREKENG: J. Math. & App., vol. 12, no. 1, pp. 7-16, May 2018.