MORFOMETRIK LAMUN Thalassia hemprichii BERDASARKAN TIPE SUBSTRAT DI PERAIRAN PANTAI TANJUNG TIRAM, POKA, TELUK AMBON DALAM

  • Jessico H Sermatang Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kelautan Program Pascasarjana Universitas Pattimura
  • Charlotha I Tupan Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura
  • Laura Siahainenia Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pattimura
Keywords: morphometric, nutrient, substrate, Tanjung Tiram, Thalassia hemprichii

Abstract

Seagrass as a flowering plant can live from muddy substrates to coral fractures. Differences in the characteristics of substrate type, nutrient content and aquatic environmental conditions can affect morphometric seagrass. The purpose of the study was to analyze environmental conditions and nutrient content as well as the morphometric characteristics of T. hemprichii seagrass based on differences in substrate type. This study was conducted in the waters of Tanjung Tiram Coastal, Poka from February-April 2021. Seagrass sampling was using the purposive sampling method. Data analysis was conducted using ANOVA with SPSS. The results of environmental parameters analysis showed that the water conditions of Tanjung Tiram, Poka are still at the tolerance limit intended for seagrass life. The substrate consists of sand substrate, gravel mixed sand substrate and mud substrate. The results of ANOVA showed that there was a significant difference in the content of sedimentary nutrients, especially phosphates in each substrate type and there was a significant difference in morphometric seagrass based on differences in substrate type and nutrient content.

 

ABSTRAK

Lamun sebagai tumbuhan berbunga dapat hidup mulai dari substrat berlumpur sampai dengan patahan karang. Perbedaan karakteristik jenis substrat, kandungan nutrien dan kondisi lingkungan perairan dapat mempengaruhi morfometrik lamun. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kondisi lingkungan dan kandungan nutrien serta karakteristik morfometrik lamun T. hemprichii berdasarkan perbedaan tipe substrat. Penelitian ini dilaksanakan di Perairan Pantai Tanjung Tiram, Poka pada Bulan Februari-April 2021. Pengambilan sampel lamun menggunakan metode purposive sampling. Analisis data menggunakan ANOVA dengan SPSS. Hasil analisis parameter lingkungan, menunjukan bahwa kondisi perairan Tanjung Tiram, Poka masih berada pada batas toleransi yang diperuntukan untuk kehidupan lamun. Substrat terdiri dari substrat pasir, pasir campur kerikil dan lumpur. Hasil anova menunjukan bahwa terdapat perbedaan kandungan nutrien sedimen khususnya fosfat secara signifikan pada masing masing tipe substrat dan terdapat perbedaan morfometrik lamun secara signifikan berdasarkan perbedaan tipe substrat dan kandungan nutrien.

Kata Kunci: morfometrik, nutrien, substrat, Tanjung Tiram, Thalassia hemprichii

Downloads

Download data is not yet available.

References

Amale, D., Kondoy, K. I., Rondonuwu, A. B. 2016. Struktur Morfometrik Lamun Halophila ovalis di Perairan Pantai Tongkaina Kecamatan Bunaken Kota Manado dan Pantai Mokupa Kecamatan Tombariri Kabupaen Minahasa. Jurnal Ilmiah Platax 4(2): 67-75.

Arifin. 2001. Ekosistem Padang Lamun. Buku Ajar. Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Azizah, D. 2017. Kajian Kualitas Lingkungan Perairan Teluk Tanjung Pinang Provinsi Kepulauan Riau. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung Pinang. Jurnal Dinamika Maritim 6(1): 47-53.

Badaria, S., 2007. Laju Pertumbuhan Daun Lamun (Enhalus acoroides) pada Dua Substrat yang Berbeda di Teluk Banten. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Dahuri, R., J. Rais, S.P. Ginting, M.J. Sitepu. 2001. Pengelolaan Sumber Daya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. PT. Pradnya Paramita. Jakarta.

Devi, Luh Putu Widya Kalfika., K.G. Dharma Putra, A.A. Bawa. Putra. 2013. Efektifitas Pengolahan Air Limbah Suwung Denpasar Ditinjau dari Kandungan Kekeruhan, Total Zat Terlarut (TDS), dan Total Zat Tersuspensi (TSS). Jurnal Kimia 7(1): 64-74.

Duarte, C.M., N. Marbã., J.Cébrian., S. Enriquez., M. D. Fortes., M. E. Gallegos., M. Merino., B. Olesen., K. San-Jensen., J. Uri and J. Vermaat. 1994. Reconstruction of Seagrass Dynamics: Age Determination and Associated Tools for The Seagrass Ecologist. Marine Ecology Progress Series 107: 195-209.

Edward, Tarigan, M.S. 2003. Pengaruh Musim Terhadap Fluktuasi Kandungan Fosfat dan Nitrat di Laut Banda. Makara Sains 7(2): 82-89.

Effendi, H., 2003. Telaah Kualitas Air Bagi Pengolahan Sumberdaya Hayati Lingkungan Perairan. Kanisius.Yogyakarta.

Hemming, M.A. and C.M. Duarte. 2000. Seagrass Ecology. Cambridge University Press. United Kingdom. 298 p.

Hendrawati, Prihadi, TH. Rohmah, NN. 2008. Analisis Kadar Phosfat dan N-Nitrogen (Amonia, Nitrat, Nitrit) pada Tambak Air Payau akibat Rembesan Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. Jurnal Valensi 1(3): 135-143.

Hutagalung, H. P. & Rozak, A., 1997. Metode Analisis Air Laut, Sedimen dan Biota Laut. Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Irawan, A & Nganro R.N. 2016. Sebaran Lamun di Teluk Ambon Dalam. Pusat Penelitian Laut Dalam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Ambon. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 8(1): 99-114.

Izzaty, M. 2012. Perubahan Konsentrasi Oksigen Terlarut dan pH Perairan Tambak Setelah Penambahan Rumput Laut Sargassum plagyophyllum dan Ekstraknya. Bulletin Anatomi dan Fisiologi dh Sellula 1(1): 60-69.

Kansil, Y. Kondoy, KIF. Sangari, JRR. Kambey, DA. Wantasen, AS. Manengkey, H. 2019. Studi Morfometrik Lamun Thalassia hemprichii di Desa Bahoi, Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis 10(3): 102-109.

Katwijk van MM, van der Welle MEW, Lucassen ECHET, Vonk JA, Christianen MJA, Kiswara W, al Hakim II, Arifin A, Bouma TJ, Roelofs, Lamers LPM. 2011. Early Warning Indicator for River Nutrient and Sediment Loads in Tropical Seagrass Beds: A Benchmark from a Near-Pristine Archipelago in Indonesia. Marine Pollution Bulletin 62(7): 1512-1520.

Kawaroe, M., Nugraha, AH., Juraij, I.A. & Tasabaramo. 2016. Seagrass Biodiversity at Three Marine Ecoregions of Indonesia Sunda Shelf, Sulawesi Sea, and Banda Sea. Journal of Biological Diversity 17(2): 585-591.

KepMen LH. 2004. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup Nomor: 51/MENLH/2004. Tentang Penetapan Baku Mutu Air Laut Dalam Himpunan Peraturan di Bidang Lingkungan Hidup. Jakarta.

Kiswara, W. 2004. Kondisi Padang Lamun (seagrass) di Teluk Banten 1998-2001. Pusat Penelitian Oseanografi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Seri Selamatkan Lingkungan Teluk Banten 2, No 585 kis k, Hal. 1-33.

Majidek, A. 2017. Pengaruh Substrat Terhadap Kerapatan dan Morfometrik Lamun (Thalassia hemprichii) Serta Kandungan Nutrien Substrat di Teluk Bakau Kabupaten Bintan. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Raja Maritim Ali Haji. Tanjung Pinang.

Monoarfa, W.D., 1992. Pemanfaatan Limbah Pabrik Gula Blotong Dalam Produksi Klekap Pada Tanah Tambak berstekstur Liat. Tesis. Universitas Hassanuddin. Makassar.

Muchtar, M. 1994. Karakteristik dan Sifat- Sifat Kimia Padang Lamun di Lombok Selatan dalam Struktur Komunitas Biologi Padang Lamun di Pantai Selatan Lombok dan Kondisi Lingkungannya. Hal. 1-13.

Nursanti. I, Riniatsih. A,Satriadi. 2013. Studi Hubungan Kerapatan Vegetasi Lamun dengan Laju Sedimentasi di Perairan Teluk Awur dan Bandengan Jepara Pada Periode Juni-Juli 2012. Journal of Marine Research 2(3): 25-34.

Paramitha, A. Utomo, B. Desrita. 2014. Studi Klorofil-a di Kawasan Perairan Belawan Sumatera Utara. Jurnal Aquacoastmarine 2(2): 1-7.

Patty, S. 2014. Karakteristik Fosfat, Nitrat Dan Oksigen Terlarut di Perairan Pulau Gangga Dan Pulau Siladen, Sulawesi Utara. Jurnal Ilmiah Platax 2(2): 74-84.

Patty, S. Arfah, H. Abdul, M.S. 2015. Zat Hara (Fosfat, Nitrat), Oksigen Terlarut dan pH Kaitannya Dengan Kesuburan di Perairan Jikumerasa, Pulau Buru. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis 3(1): 43-50.

Peralta, G., F. G. Brun., J. L. P. Llorens, T.J. Bouma. 2006. Direct Effects of Current Velocity on The Growth, Morphometry and Architecture of Seagrasses: A Case Study an Zostera Noltii. Marine Ecology Progress Series 327(1): 135-142.

Permen LH. 2010. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 03. 2010 Tentang Bakumutu Air Limbah Bagi Kawasan Industri. Jakarta.

Poedjirahajoe, E., Mahayani, N. P. D., Sidharta, B. R., dan Salamuddin, M. 2013. Tutupan Lamun dan Kondisi Ekosistemnya di Kawasan Pesisir Madasanger, Jelenga, dan Maluk Kabupaten Sumbawa Barat. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis 5(1): 36-46.

Purnomo, C. 2018. Petunjuk Praktis Analisis Laboratorium. Program Studi Ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Universitas Jember. Jember.

Rugebregt, M.J. 2015. Ekosistem Lamun di Kawasan Pesisir Kecamatan Kei Besar Selatan, kabupaten Maluku Tenggara, Provinsi Maluku, Indonesia. Jurnal Widyariset 1(1): 79-86.

Sakey, WM. Wagey, BT. Gerung, G.S. 2015. Variasi Morfometrik Pada Beberapa Lamun di Perairan Semenanjung Minahasa. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis 1(1): 1-7.

Salmin. 2005. Oksigen Terlarut (DO) dan Kebutuhan Oksigen Biologi (BOD) Sebagai Salah Satu Indikator Untuk Menentukan Kualitas Perairan. Oseana XXX(3): 21-26.

Sarinawati, F. Idris, F. Nugraha, A.H. 2020. Karakteristik Morfometrik Lamun Enhalus acoroides dan Thalassia hemprichii di Pesisir Pulau Bintan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Tanjung Pinang. Journal of Marine Research 9(4): 474-484.

Sermatang. JH. 2018. Pengaruh Substrat dan Kerapatan Terhadap Morfometrik Lamun Enhalus acoroides di Tanjung Tiram Poka. Skripsi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Pattimura. Ambon

Setiawati, T. Alifah, M. Mutaqin, A.Z. Nurzaman, M. Irawan, B. Budiono, R. 2018. Studi Morfologi Beberapa Jenis Lamun di Pantai Timur Dan Pantai Barat, Cagar Alam Pangandaran. Universitas Padjajaran. Jawa Barat. Jurnal Pro-Life 5(1): 487-495.

Sofiana, U.R. Sulardiono, B. Nitisupardjo, M. 2016. Hubungan Kandungan Bahan Organik Sedimen dengan Kelimpahan Infauna Pada Kerapatan Lamun yang Berbeda di Pantai Bandengan Jepara. Diponegoro Journal of Maquares 5(3): 135-141.

Sulaeman. 2005. Analisis Kimia Tanah, tanaman Air, dan Pupuk. Balai Penelitian Tanah dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian. Bogor.

Tomascik T, AJ Mah, A Nontji, MK Moosa. 1997. The Ecology of The Indonesian Seas. Part II. Canada : Periplus Edition (HK) Ltd.

Wagey, B.T. 2011. Morphological and Genetic Analysis of Seagrasses Halodule uninervis (Forsskàl) Ascherson and H. Pinifolia (Miki) den Hartog in The Central Visayas, Philippines. Disertation. Philippines: Siliman University Dumaguete City.

Wagey, B.T. & Sake W. 2013. Variasi Morfometrik Beberapa Jenis Lamun di Perairan Kelurahan Tongkeina Kecamatan Bunaken. Universitas Sam Ratutalangi. Manado. Jurnal Pesisir dan Laut Tropis 3(1): 36-44.

Zachawerus, T. Kondoy, KIF. Rangan, JK. 2019. Morfometrik Lamun Thalassia hemprichii, di Pantai Pasir Panjang Desa Paputungan Likupang Barat Minahasa Utara. Jurnal Imliah Platax 7(1): 178-185.

Published
2021-10-26
How to Cite
Sermatang, J., Tupan, C., & Siahainenia, L. (2021). MORFOMETRIK LAMUN Thalassia hemprichii BERDASARKAN TIPE SUBSTRAT DI PERAIRAN PANTAI TANJUNG TIRAM, POKA, TELUK AMBON DALAM. TRITON: Jurnal Manajemen Sumberdaya Perairan, 17(2), 77-89. https://doi.org/10.30598/TRITONvol17issue2page77-89