KOMPONEN SENYAWA BIOAKTIF EKSTRAK BINTANG LAUT Protoreaster nodosus Dan Linckia laevigata DENGAN METODE MASERASI

  • Meigy Nelce Mailoa Universitas Pattimura https://orcid.org/0000-0001-7312-5072
  • Jusuf Leiwakabessy Universitas Pattimura
  • Arini Padma Widya Chakti Universitas Pattimura
Keywords: secondary metabolic, bioactive, starfish

Abstract

Background : One type of species from the class Asteroidea phylum Echinodermata, namely sea stars. Approximately 6000 species from the Phylum Echinodermata and all live in the sea. The use of starfish by the community is still very limited, where it is only used as a food source, even though starfish can also be used as a source of bioactive compounds that are more economically valuable so that they can be used for development in the food and health sectors. This study aims to determine the content of bioactive compounds from the extracts of sea stars Protoreaster nodosus and Linckia laevigata.

Methods: Samples were obtained from Waisarisa waters on Seram Island, analysis was carried out at the Biochemistry Laboratory, Department of Chemistry, Faculty of Mathematics and Natural Sciences, University of Pattimura. The parameters tested in this study were phytochemical tests which included flavanoid tests, saponin tests, steroid tests, tannin tests and phenolic tests. The extraction technique was carried out by maceration with ethanol solvent.

Results: The results of the phytochemical test of the starfish extract Protoreaster nodosus which had positive results in the phytochemical test were tannins, phenolics and saponins. While the test results on the Linckia laevigata starfish extract which had positive results found bioactive flavonoids and saponins.

Conclusion: The results of the phytochemical screening test of Protoreaster nodosus star extract have 3 bioactive components namely flavonoids, tannins, phenolics and saponins.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustina, D. S. 2012. Aktivitas Antioksidan dan Komponen Bioaktif Ekstrak Bintang Laut Culcita sp. Bogor: Departemen Teknologi Hasil Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor

Akerina, Febrina Olivia.,Tati Nurhayati., dan Ruddy Suwandy. 2015. Isolasi dan Karakterisasi Senyawa Antibakteri Dari Bulu Babi. JPHPI 2015, 18 (1).

Harborne, J. B. 1987. Metode Fitokimia: Penentuan Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. penerjemah; K. Padmawinata. Bandung: Penerbit ITB. hlm, 47- 51.

Hafizah I, Sulastriananh, 2015. Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Bintang Laut Bertanduk (Protoreaster nodosus) terhadap Bakteri Streptococcus sp. dan Candida albicans. Medula 3 (1): 192-200

Juariah, S. 2014. Aktivitas Senyawa Antibakteri Bintang Laut (Asterias forbesii) Terhadap Beberapa Jenis Bakteri Patogen. Program Pascasarjana Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Medan

Lariman. 2011. Keanekaragaman Fylum Echinodermata Di Pulau Beras Basah Kota Bontang Kalimantan Timur. Mulawarman Scientifie 10(2):207-218.

Lenny, S. 2006. Senyawa Flavonoida, Fenilpropanoida dan Alkaloida. FMIPA Universitas Sumatera Utara, Medan.

Meila, O. 2017. Uji Aktivitas Antidiabetes dari Ekstrak Metanol Buah Kiwi (Actinidia Deliciosa) melalui Penghambatan Aktivitas α-Glukosidase. Jurnal Farmasi Galenika. 3(2):132-137.

Mutiara, E. V., Wildan, A. (2014). Ekstraksi Flavonoid Dari Daun Pare (Momordica charantia L.) Berbantu Gelombang Mikro Sebagai Penurun Kadar Glukosa secara in vitro. Metana, 1(10) : 1- 1.

Ncube, N.S., Afolayan, A.J., & Okoh, A.I. 2008. Assesement Techniques of Antimicrobial Properties of Natural Compounds of Plant Origin: Current Methods and Future Trends. Africa Journal of Biotechnology. 7(12): 30-32.

Ningsih, Dian Riana., Zusfahair., Dwi Kartika. 2016. Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Serta Uji Aktivitas Ekstrak Daun Sirsak Sebagai Antibakteri. Molekul, 11(1):101-111.

Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi Edisi Kedua. ITB: Bandung.

Sa’adah, H.,Nurhasnawati, H. 2015. Perbandingan Pelarut Etanol dan Air Pada Pembuatan Ekstrak Umbi Bawang Tiwai (Eleutherine Americana Merr). Jurnal Ilmiah Manuntung. 1(2): 149-153.

Sangi, M., M. R. J. Runtuwene., H. E. I. Simbala., V. M. A. Makang. 2008. Analisis Fitokimia Tumbuhan Obat di Kabupaten Minahasa Utara. Chemistry Progress 1 : 47-53.

Supomo., Supriningrum, R.,Risaldi, J. 2016. Karakterisasi dan skrining fitokimia daun kerehau (Callicarpa longifolia Lamk). Jurnal Kimia Mulawarman, 13 (2) .

Tarman, K., Prestisia, H. N.,Setyaningsih, I. 2012. Kandungan Komponen Bioaktif Dan Aktivitas Antimikroba Ekstrak Bintang Laut (Culcita Schmideliana). JPHPI 15 (3) : 207-213.

Tunny, R., Pelu, A. D. Salenussa, D. A. 2021. Uji Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bintang Laut (Asteroidea) Jenis Linckia Laevigata Terhadap Bakteri Eschericia coli. Jurnal Kesehatan Amanah 5 (2): 34-45.

Wendersteyt, N. V., Wewengkang, D. S., dan Abdullah, S. S. 2021. Uji Aktivitas Antimikroba Dari Ekstrak Dan Fraksi Ascidian Herdmania Momus Dari Perairan Pulau Bangka Likupang Terhadap Pertumbuhan Mikroba Staphylococcus Aureus, Salmonella Typhimurium Dan Candida Albicans. Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Sam Ratulangi. 10(1): 706-712.

Widyasari, A. R. 2008. Karakterisasi dan Uji Antibakteri Senyawa Kimia Fraksi n-heksana dari Kulit Batang Pohon Angsret (Spathodea campanulata Beauv). Universitas Brawijaya: Malang.

Published
2023-08-20
How to Cite
Mailoa, M., Leiwakabessy, J., & Chakti, A. (2023). KOMPONEN SENYAWA BIOAKTIF EKSTRAK BINTANG LAUT Protoreaster nodosus Dan Linckia laevigata DENGAN METODE MASERASI. BIOPENDIX: Jurnal Biologi, Pendidikan Dan Terapan, 10(1), 58-63. https://doi.org/10.30598/biopendixvol10issue1page58-63

Most read articles by the same author(s)